Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Tahun Lebih Keluhan Warga Terdampak Pencemaran Lingkungan Pabrik Aspal di Banyumas Tak Ditanggapi, Ini Kata Bupati

Kompas.com - 22/07/2022, 14:10 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Warga kembali mengeluhkan keberadaan pabrik Asphalt Mixing Plant (AMP), atau pengolahan aspal di Jalan Raya Barat Wangon, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Pasalnya menurut salah satu perwakilan warga RT 4 RW 13 Desa Wangon, Sukirno (58), keberadaan pabrik tersebut menimbulkan pencemaran lingkungan di sekitarnya.

"Ada keluhan warga dengan adanya pencemaran lingkungan seperti asap, bau yang menyengat, dan debu," kata Sukirno saat audiensi dengan Bupati Banyumas, Jumat (22/7/2022).

Baca juga: Fakta KPK Usut Kasus Dugaan Korupsi di Banjarnegara, Geledah Kantor Bupati hingga Pabrik Aspal

Selain itu, kata Sukirno, keberadaan pabrik tersebut disinyalir menyebabkan banjir di wilayahnya. Banjir terjadi dua kali, yaitu pada 2021 dan 2022 ini.

Untuk itu, dalam audiensi yang diikuti sembilan perwakilan warga ini meminta bupati segera mencarikan solusi atas dampak yang ditimbulkan.

Sukirno mengaku, warga merasakan dampak tersebut sejak tiga tahun lalu.

Perwakilan warga lainnya, Darwoto (43) sebelumnya telah mengadukan persoalan tersebut ke DPRD Banyumas. Namun hingga saat ini belum ada perkembangan.

"Sebelumnya sudah beraudiensi dengan DPRD Kabupaten Banyumas, tapi belum juga ada tindak lanjut," ungkap Darwoto.

Berdasarkan catatan Kompas.com, warga mengadukan persoalan tersebut ke DPRD Banyumas pada Senin (9/12/2019).

Baca juga: KPK Angkut 2 Koper dari Pabrik Aspal di Purbalingga, Terkait Dugaan Korupsi di Banjarnegar

Saat itu puluhan warga RW 13 Desa/Kecamatan Wangon menuntut tempat pengolahan aspal atau AMP di desanya ditutup.

Pasalnya, keberadaan pabrik aspal ini menyebabkan debu, asap, dan suara bising. Kondisi tersebut mengganggu kenyamanan dan kesehatan ratusan warga di empat RT di sekitarnya.

Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, akan segera mendindaklanjuti keluhan warga dengan melakukan audit perizinan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan.

"Akan kami tindaklanjuti secara profesional dan sesuai dengan Undang-undang yang ada. Kami akan selesaikan secara baik," kata Husein.

Husein meminta dinas terkait menindak tegas apabila ada indikasi pelanggaran pabrik AMP. Dia juga rencananya akan memanggil pemilik pabrik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Instruktur Pilot Korban Pesawat Jatuh di BSD Dimakamkan Besok di Semarang

Regional
Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Pemuda di Gresik Tewas Usai Motor yang Dikendarainya Menabrak Truk

Regional
Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Banjir Kepulauan Aru, 150 Rumah Terendam, Warga Mengungsi

Regional
Peringati 'Mayday 2024', Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Peringati "Mayday 2024", Wabup Blora Minta Para Pekerja Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing

Regional
Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Dinkes Periksa Sampel Makanan Penyebab Keracunan Massal di Brebes

Regional
Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Viral Pernikahan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Mempelai Perempuan Ternyata Laki-laki

Regional
Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Paman Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Entah Kenapa Hari Ini Ingin Kontak Pulu

Regional
Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Presiden Jokowi Undang Danny Pomanto untuk Jamu Tamu Peserta World Water Forum 2024 di Bali

Regional
Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat 'Take Off' Cuacanya Normal

Pesawat Latih Jatuh di BSD, Saksi: Saat "Take Off" Cuacanya Normal

Regional
Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com