Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/07/2022, 19:20 WIB
Inang Jalaludin Shofihara,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, sistem zonasi sekolah atau jalur penerimaan siswa berdasarkan zona tempat tinggal dilakukan untuk pemerataan kualitas pendidikan.

Namun, dia menilai sistem zonasi seharusnya tidak hanya membatasi persebaran murid saja, tapi juga melihat aspek lain, seperti guru dan fasilitas.

“Kalau membuat pemerataan kualitas pendidikan menurut saya yang dibatasi jangan muridnya. Yang diputer adalah gurunya. Guru yang berkualitas didistribusi secara proporsional. Dengan seperti itu maka ada transfer system,” katanya dalam siaran pers, Senin (18/7/2022).

Pria yang akrab disapa Jekek itu menyebutkan, pemerataan kualitas pendidikan yang berfokus pada satu aspek saja akan banyak mengalami kendala.

“Kalau ada pembatasan zonasi untuk menuju kualitas pendidikan, tetapi gurunya tidak setara dan fasilitas tidak setara maka berkualitas tidak pada akhirnya,” ujarnya.

Baca juga: Genjot Capaian Vaksinasi Booster, Bupati Wonogiri Terapkan Strategi Khusus

Oleh karenanya, Jekek menegaskan kualifikasi pemerataan pendidikan harusnya mencakup fasilitas dan guru yang sesuai standar.

Dia mencontohkan, setiap sekolah semestinya dipastikan memiliki guru dengan kompetensi yang baik. Untuk itu, perlu dilakukan inventarisasi dan perangkingan.

Lewat perangkingan tersebut, guru-guru akan didistribusikan ke sekolah yang membutuhkan sehingga memiliki tenaga pengajar yang berkompetensi lebih baik.

Jekek menuturkan, model penerimaan peserta didik baru 2022 tingkat SD dan SMP di Kabupaten Wonogiri berjalan lancar.

Terlebih, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri pada 2022 menerapkan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan model zonasi rukun tetangga (RT).

“PPDB kami menggunakan zonasi RT sehingga tidak geger. Kalau tempat lain mungkin geger, tetapi kami aman karena ada fungsi kontrol kualitas,” katanya.

Baca juga: Simak Koleksi Museum Wayang Wonogiri, Ada Wayang yang Dibuat Tahun 1716

Terkait sekolah yang kekurangan murid atau rombongan belajar(rombel) tidak terpenuhi, Jekek menuturkan hal itu terjadi karena banyak faktor.

“Kalau ada sekolahan yang kurang murid atau rombel tidak terpenuhi kan banyak faktor. Apakah anak itu sesuai sekolah yang ada atau faktor apa. Jadi tidak bisa kesimpulan dilihat dari satu aspek,” katanya.

Jekek mengatakan, Pemkab Wonogiri akan terlebih dulu melakukan inventarisasi sebelum mengambil kebijakan regrouping atau keputusan lain terkait sekolah yang kekurangan murid.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Atasi Pengangguran, Pemkot Tangerang Hadirkan Virtual Job Fair untuk Masyarakat Umum hingga Disabilitas

Atasi Pengangguran, Pemkot Tangerang Hadirkan Virtual Job Fair untuk Masyarakat Umum hingga Disabilitas

Regional
Mengenal Festival Cisadane, Event Legend Kebanggaan Kota Tangerang

Mengenal Festival Cisadane, Event Legend Kebanggaan Kota Tangerang

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Regional
Lewat 'Gubug Sinau', Dompet Dhuafa Hadirkan Wadah Mengaji bagi Lansia

Lewat "Gubug Sinau", Dompet Dhuafa Hadirkan Wadah Mengaji bagi Lansia

Regional
Kemendikbud Ristek Tindak Lanjuti Pendirian Politeknik Murakata, Wabup HST: Kami Siap Dukung Anggaran dan Kebijakan

Kemendikbud Ristek Tindak Lanjuti Pendirian Politeknik Murakata, Wabup HST: Kami Siap Dukung Anggaran dan Kebijakan

Regional
Sing Along Bareng Radja Band Guncang Festival Cisadane Kota Tangerang 2023

Sing Along Bareng Radja Band Guncang Festival Cisadane Kota Tangerang 2023

Regional
Festival Cisadane 2023 Bangkitkan Perekonomian Kota Tangerang, Okupansi Hotel Berhasil Tembus 80 Persen

Festival Cisadane 2023 Bangkitkan Perekonomian Kota Tangerang, Okupansi Hotel Berhasil Tembus 80 Persen

Regional
Jembrana Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Sehat, Bupati Tamba: Ini Kerja Keras Bersama

Jembrana Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Sehat, Bupati Tamba: Ini Kerja Keras Bersama

Regional
Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Raih 2 Gelar Juara, Kota Tangerang Dominasi Ajang Tangerang Open National Yoga Asana 2023

Regional
Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Peringati HGN, Pemkot Tangerang Santuni 1.000 Anak Yatim

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com