Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagalkan Keberangkatan 18 Calon Pekerja Migran Ilegal, Polisi Amankan Motoris dan Seorang Tekong

Kompas.com - 18/07/2022, 14:56 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Unit Reskrim Polres Nunukan, Kalimantan Utara menggagalkan keberangkatan 18 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal di pinggir laut, di Jalan Lingkar Nunukan, Jumat (25/7/2022) sekitar pukul 13.00 Wita.

Kabag Humas Polres Nunukan, Iptu Siswati mengungkapkan, para CPMI yang terdiri dari 5 pria dewasa, 4 perempuan dewasa, 6 anak laki-laki, dan 3 anak perempuan tersebut dipergoki di pinggir laut, sebelum mereka diseberangkan ke Malaysia.

"Sekelompok orang tersebut, diduga akan diangkut speed boat bermesin 85 PK, untuk menyeberang melalui jalur laut Pulau Nunukan, menuju ke Kalabakan Malaysia," ujarnya, Senin (18/5/2022).

Baca juga: KSP Ungkap Penyebab Puluhan Ribu Calon Pekerja Migran Belum Bisa Diberangkatkan

Rombongan calon pekerja migran tersebut, kata Siswati, sebelumnya telah ditampung di rumah seorang tekong/pengurus PMI bernama NS (42) warga Perum Relokasi, Jalan Lingkar Nunukan.

Hal tersebut diketahui dari motoris speed boat 85 PK bernama AK (39), yang ikut diamankan dalam operasi pesisir pantai Nunukan.

AK juga merupakan warga Jalan Perum Relokasi Jalan Lingkar, yang dipekerjakan NS.

"AK memiliki peran memfasilitasi 18 CPMI mulai dari tempat penampungan, menuju ke speed boat. Ia juga membenarkan bahwa para CPMI tersebut adalah WNI yang akan ke Kalabakan Malaysia menggunakan jasa pengurus atas nama NS," jelasnya.

Membayar Rp 1,5 juta sampai Rp 3,8 juta

Berhasil mengamankan 18 CPMI ilegal beserta motoris speed boat, polisi lalu memburu NS di kediamannya.

Baca juga: Muncul Petisi Mendesak Pemerintah Lindungi Pekerja Migran Wanita Indonesia

Di hadapan petugas, NS mengakui bahwa dirinya menjual jasa untuk memfasilitasi penyeberangan atau memberangkatkan CPMI secara ilegal dengan upah bervariatif.

Ada yang RM 450 atau Rp 1,5 juta dalam kurs Rp 3.500/RM 1, sampai RM 11.000/Rp 3,8 juta.

"Upah tersebut akan dibayarkan para CPMI, ketika mereka telah diantar sampai ke Kalabakan Malaysia," lanjutnya.

Temukan 17 CPMI lain di penampungan

Selain 18 WNI yang diamankan di pinggir pantai, Polisi juga menemukan 17 CPMI lain. Terdiri dari 11 orang dewasa dan 6 anak anak, yang ditampung di rumah penampungan milik NS.

Baca juga: Sulit Diklaim Jadi Alasan Pekerja Migran RI Enggan Daftar Jamsos PMI

Para CPMI tersebut, sedang menunggu giliran untuk diseberangkan oleh NS ke Kalabakan Malaysia.

"Total WNI yang kami temukan sebanyak 35 orang. Mereka berasal dari beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan," katanya lagi.

Dari kasus tersebut petugas mengamankan sejumlah barang bukti, masing masing, uang tunai senilai RM. 1600 dan Rp 705.000, 1 unit Hp Nokia, dan 1 unit speed boat bermesin 85 PK merk Yamaha. "Penyidikan masih berjalan," kata Siswati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com