Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Pangandaran yang Panik Saat Rasakan Gempa: Takut Tsunami seperti 2006

Kompas.com - 18/07/2022, 10:03 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Diana Mardiana (27) sedang membuat kue saat gempa berkekuatan 4,9 melanda Pangandaran pada Sabtu (16/7/2022) malam.

Diana mengaku, dia dan kedua anaknya sempat ketakutan merasakan getaran yang cukup kuat saat itu. Pasalnya, dia menjadi teringat peristiwa gempa dan tsunami yang menerjang Pangandaran pada tahun 2006 lalu.

Warga Desa Sindangwangi, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, itu mengatakan bahwa dia bergegas keluar rumah saat getaran yang terasa seperti mobil besar sedang melintas itu mengguncang rumahnya.

"Sekitar pukul 22.00 WIB lebih, saya sedang membuat kue. Ada (gempa bumi) terasa seperti getaran mobil besar," kata Diana, dikutip dari jabar.tribunnews.com.

Baca juga: Gempa M 5,3 Guncang Bone Bolango, Sejumlah Warga Kota Gorontalo Berhamburan Keluar Rumah

Diana menyampaikan, dia merasakan dua kali getaran dengan kekuatan yang berbeda. Pada gempa kedua yang terasa lebih kuat, dia dan anaknya segera keluar rumah dan mencari tempat yang aman.

"Pertama sebelum jam 22.00, cuma kecil terasanya. Kalau yang jam 22.00 lebih lumayan gede juga, dan saya juga sempat mematikan mikser (alat pembuat kue) terus berlari keluar rumah karena takutnya ada susulan (gempa bumi) lagi, tapi ternyata tidak ada," ujarnya.

"Sempat ketakutan, soalnya kemarin-kemarin dengar air laut juga pasang kan. Takutnya, ada imbasnya juga," imbuhnya.

Seperti yang diketahui, wilayah Kabupaten Pangandaran diguncang dua kali gempa pada Sabtu (16/7/2022).

Gempa pertama berkekuatan 4,4 skala richter (SR) dirasakan pada pukul 21.41 WIB, sedangkan getaran selanjutnya mencapai 4,9 SR yang terjadi sekira 20 menit kemudian, tepatnya pukul 22.05 WIB.

Baca juga: Pacitan Diguncang Gempa M 5,5, Polisi Sebut Tak Ada Korban dan Kerusakan

Gempa dan Tsunami Pangandaran 2006

17 Juli 2006, Pantai Selatan Pulau Jawa diguncang serangkaian gempa bumi yang mengakibatkan terjadinya gelombang pasang.

Gempa berkekuatan 6,8 SR yang dirasakan pada pukul 15.11 WIB itu berpusat di Samudra Hindia, sekitar 360 kilometer (km) dari selatan Jakarta, atau sekitar 100 km dari kota Cilacap, Jawa Tengah.

Selanjutnya, gempa susulan dengan kekuatan 5,5 SR dan 6,1 SR kembali membuat panik masyarakat.

Dilansir dari Harian Kompas melalui Kompas.com, Kecamatan Pangandaran menjadi wilayah yang menerima dampak paling parah atas peristiwa tersebut.

Pada pukul 23.00, ribuan warga memadati jalan dan Masjid Agung Pangandaran seiring beredarnya kabar bahwa air laut kembali pasang.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Alami 871 Kali Gempa Hembusan Selama Sepekan

Sedangkan ratusan warga lainnya berlarian menuju tempat yang lebih tinggi untuk menghindari terjangan air.

Gelombang tsunami setinggi 2-4 meter menerjang pemukiman warga, perahu, warung, dan tempat pelelangan ikan di wilayah Pantai Selatan Jabar, Jateng, dan DI Yogyakarta.

Saat itu, tsunami Pangandaran tahun 2006 merenggut 668 korban jiwa, 65 orang hilang, dan lebih dari 9.000 orang terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com