Saat kejadian ini, sambung Rohani, pihaknya sedang berada dalam rumah. Sebagian polisi masuk ke rumah tersebut dengan mengunci pintu.
"Kami seolah diserang, karena rumah didatangi," kata Rohani.
Merasa terdesak, Rohani menegur polisi dengan nada tinggi.
"Jangan seperti itulah Pak masuk rumah orang, kami ini lagi sedih loh, lagi trauma. Yang sopan lah, pakek permisi," kata Rohani.
Baca juga: 8 Jam Sebelum Tewas, Brigadir J Telepon Keluarganya Janjikan 2 Hal
Setelah masuk ke rumah, semua anggota keluarga dilarang merekam dan mengambil gambar.
Telepon Keluarga
Delapan jam sebelum dinyatakan tewas setelah baku tembak di rumah Kadiv Propam, Brigadir J menelepon keluarganya.
Dalam percakapan terakhir dengan keluarganya tersebut, Brigadir J menjanjikan beberapa hal. Yakni akan menyusul keluarganya yang sedang berliburan dan berziarah di kampung halaman.
"Dia (Brigadir J) mau nyusul kami, untuk melakukan ziarah di kampung halaman," kata ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat.
Samuel pun saat itu sempat meminta anaknya untuk menjenguk adiknya yang sakit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.