Masalah lainnya, kata Hermus, kawasan kumuh yang mulai banyak di Manokwari. Kawasan kumuh ini terlihat di sekitar Teluk Sawaibu dan pusat kota.
Belum lagi masalah sosial masyarakat seperti masih tingginya konsumsi minuman beralkohol dan warga yang menyalahgunakan lem.
“Termasuk juga narkoba," ucap Hermus.
Hermus menambahkan, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga fasilitas yang disediakan juga sangat disayangkan. Ia mencontohkan sejumlah fasilitas di pusat kota yang dirusak warga.
"Bahkan dalam kejadian beberapa waktu terakhir ini, karena kawasan permukiman itu ada di tengah kota, kita bangun fasilitas sebagus apa pun kemudian dirusak, gampang dihancurkan, gampang dibakar dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Baca juga: 31 Penambang Ilegal di Manokwari Jalani Sidang Perdana
Hermus menambahkan, Pemkab Manokwari akan menerapkan kebijakan pengembangan kawasan transmigrasi lokal.
"Dengan kebijakan tersebut, beberapa permukiman strategis yang terdapat kawasan kumuh direlokasi keluar dari kota agar pusat kota ditata jauh lebih produktif," tuturnya.
Ia juga berharap masalah kemiskinan yang cukup tinggi, sekitar 21 persen, bisa segera dituntaskan.
"Masalah RTRW bahwa RTRW kita belum mendukung untuk Manokwari ini bisa dibangun secara kompetitif dan memiliki fungsi-fungsi ekonomi yang produktif untuk mendukung kabupaten ini ke depan dan juga beberapa masalah-masalah lainnya,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.