Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tradisi We'e Mbaru, Ritual Sebelum Menghuni Rumah Baru di Manggarai NTT

Kompas.com - 07/07/2022, 05:00 WIB
Markus Makur,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com- Orang-orang Manggarai di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur masih menjalankan tradisi we'e mbaru.

Tradisi ini dilakukan saat mereka hendak menempati rumah yang baru dibangun.

We’e mbaru berasal dari kata we'e dan mbaru. We'e artinya pulang atau kembali, sedangkan mbaru artinya rumah.

Baca juga: Soal Harga Tiket Masuk TN Komodo, Pemkab Manggarai Barat Belum Terima Informasi Resmi

Pengamat Budaya Manggarai, NTT, Antonius Mbukut menjelaskan makna ritual we'e mbaru bagi masyarakat Manggarai.

Menurutnya, orang Manggarai meyakini bahwa segala sesuatu terjadi berkat penyelenggaraan Mori Agu Ngaran (Tuhan dan pemilik).

Membangun rumah, bagi mereka, adalah sebuah momen penting yang diyakini tidak terjadi begitu saja.

Baca juga: Bupati Manggarai Barat Setujui Rencana Kenaikan Tiket Pulau Komodo

Orang Manggarai percaya bahwa mereka berhasil membangun rumah karena kebesaran Tuhan.

Sang Pencipta menyediakan batu, kayu, hingga iklim yang baik sehingga pembangunan rumah berlangsung lancar.

Melalui tradisi we'e mbaru, orang Manggarai mengucap syukur atas kebaikan Tuhan.

"Mereka juga bersyukur kepada Tuhan karena tidak ada bencana atau kecelakaan selama proses pembuatan rumah. Dalam ritus itu orang Manggarai juga memohon agar Tuhan memberkati rumah itu beserta seluruh penghuninya dengan kesejahteraan ekonomi dan kesehatan," kata dia.

"Permohonan itu biasanya disampaikan oleh perwakilan ase kae bilik agu kilo (adik kakak dari garis keturanan ayah), ase kae wae teku remong (adik kakak mama), ase kae pa'ang olo ngaung musi (perwakilan orang sekampung), anak wina (pemberi suami) dan anak rona (pemberi istri)," jelasnya.

Baca juga: 8 Hari Berada di Timor Leste Tanpa Dokumen, Ibu dan Anak Asal NTT Dideportasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com