Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Penghasil Nikel Terbesar di Indonesia, Bupati Berharap Morowali Utara Jadi Kabupaten Terdepan

Kompas.com - 05/07/2022, 17:41 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Bupati Morowali Utara Delis Julkarson Hehi berharap kekayaan sumber daya alam yang tersedia di wilayahnya dapat bermanfaat untuk mensejahterakan masyarakatnya.

Salah satunya dari cadangan nikel di sana. Morowali Utara yang terletak di Sulawesi Tengah ini terkenal sebagai salah satu dari lima daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia.

"Mimpi saya, Kabupaten Morowali Utara ini menjadi kabupaten yang terdepan, karena kenapa, karena kita punya potensi sumber daya alam yang sangat lengkap," kata Delis, saat berkunjung ke kantor Kompas.com, di Jakarta, pada Rabu (4/7/2022).

Dikutip dari Kompas.com, menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020 total neraca sumber daya bijih nikel Indonesia mencapai 11.88 miliar ton.

Baca juga: Teluk Tomori, Surga Tersembuyi di Morowali Utara, Destinasi Wisata Raja Ampat Baru

Adapun, total sumber daya logam nikel sebesar 174 juta ton.

Cadangan nikel sebanyak 90 persen tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

Delis menuturkan, Kabupaten Morowali Utara memiliki kawasan industri yang bergerak dibidang pemurnian nikel. Saat ini, ada dua smelter nikel yang beroperasi di sana.

Kawasan industri itu sudah beroperasi sejak tahun lalu dan menyerap 15.000 tenaga kerja.

"Luas kawasan itu 1.800 hektare total," ujar Delis.

Smelter yang beroperasi di sana menghasilkan nickel pig iron (NPI).

NPI adalah sebagai alternatif pengganti feronikel sebagai bahan baku dalam pembuatan baja tahan karat (stainless steel).

Dalam perkembangan modern, nikel menjadi sangat penting dalam pembuatan baterai untuk sumber daya bagi kendaraan listrik.

Delis berharap, ke depan investasi nikel yang masuk ke Morowali Utara tidak hanya untuk memproduksi NPI, tetapi untuk pembuatan baterai bagi keperluan industri otomotif.

Sebab, smelter nikel yang beroperasi sekarang di wilayahnya hanya menghasilkan bijih nikel kadar tinggi (saprolite).

Sementara nikel kadar rendah (limonite) yang bisa diolah untuk menghasilkan elemen produk baterai masih terbuang.

Kabar baiknya, sudah ada investor yang berminat untuk berinvestasi dalam pembuatan baterai.

"Hari ini, pabrik yang ada menyerap nikel dengan kadar tinggi, kalau baterai itu dia bisa terima kadar rendah. Low grade ini banyak kebuang. Nah, tentang sustainable-nya, maksudnya bagaimana menerapkan prinsip pertambangan yang ramah lingkungan, jadi tidak ada yang terbuang. Yang low grade ini bisa disimpan jadi deposit, tapi ke depan ketika pabrik baterai mulai dibangun, ini saja yang diambil lagi, tidak perlu ditambang lagi," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com