KOMPAS.com - Seorang aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Nduga, Papua, ditangkap personel Kepolisian Resor Yalimo, Papua, Rabu (29/6/2022).
AN, oknum ASN tersebut, kedapatan membawa 615 butir amunisi yang diduga bakal disalurkan untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Faizal Ramadhani mengatakan, penangkapan bermula dari kecurigaan aparat terhadap gerak-gerik AN ketika mengendarai sepeda motor.
Baca juga: Oknum ASN Nduga Ditangkap Bawa Senjata Rakitan dan 615 Butir Amunisi, Diduga untuk KKB
Dari penangkapan itu, polisi menyita ratusan butir amunisi, yakni MK3 (379 butir), moser (2 butir), AK (3 butir), SS1 (158 butir), revolver (10 butir), US Carabine (52 butir), dan V2 Sabhara (11 butir).
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menuturkan, polisi saat ini sedang menyelidiki asal ratusan amunisi itu.
"Kita harus cari tahu dari mana dia mendapat sumber amunisi, itu yang pertama dulu karena saya harus memangkas transaksi jual beli amunisi dan senjata ini," ujarnya, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Sita 615 Butir Amunisi dari Oknum ASN Diduga untuk KKB, Kapolda Papua: Ratusan Nyawa Diselamatkan
Dari kasus ini, muncul pertanyaan: bagaimana bisa seorang ASN menyalurkan amunisi untuk KKB?
Terkait hal tersebut, pengamat intelijen dan terorisme, Stanislaus Riyanta, memberikan pandangannya.
Stanislaus menjelaskan, dugaan mengenai motif oknum ASN membawa amunisi untuk KKB bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah oknum ASN tersebut terdesak permasalahan ekonomi.
Baca juga: Polisi: Penangkapan Oknum ASN dan Pembunuhan Bripda Diego Sama-sama Bermuara pada KKB Nduga
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.