JAYAPURA, KOMPAS.com - Polda Papua mendalami kasus penangkapan seorang oknum ASN Kabupaten Nduga berinisial AN yang membawa sebuah senjata api rakitan dan 615 butir amunisi, di Distrik Yalimo.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri menegaskan, penangkapan tersebut membuat banyak nyawa terselamatkan.
Sebab, suplai amunisi bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhambat.
Baca juga: Oknum ASN Nduga Ditangkap Bawa Senjata Rakitan dan 615 Butir Amunisi, Diduga untuk KKB
Menurut Fakiri, KKB selalu berupaya menembak sedekat mungkin dengan sasaran agar tidak memboroskan amunisi.
Karenanya, Kapolda menyebutkan, penyitaan 615 amunisi tersebut akan sangat menganggu aktivitas KKB.
"Kalau kita bagi tiga (tiga peluru untuk satu nyawa) berarti sudah 200 nyawa diselamatkan karena mereka (KKB) suka cari sasaran lalu mendekat baru tembak," ujarnya di Jayapura, Senin (4/7/2022).
Baca juga: Polisi: Penangkapan Oknum ASN dan Pembunuhan Bripda Diego Sama-sama Bermuara pada KKB Nduga
Fakiri mengungkapkan, polisi kini mencari tahu dari mana AN mendapat amunisi.
"Kita harus cari tahu dari mana dia mendapat sumber amunisi, itu yang pertama dulu karena saya harus memangkas transaksi jual beli amunisi dan senjata ini," kata dia.
Baca juga: Profil Jayawijaya, Ibu Kota Provinsi Papua Pegunungan
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.