Dilansir dari magma.esdm.go.id, berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Minggu (3/7/2022) pukul 06.00-12.00 WIB, gunung berapi itu tertutup kabut dan asap kawah tidak teramati.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Meletus 21 Kali dalam Kurun Waktu 12 Jam
Selain itu, terjadi 15 kali gempa Guguran, 2 kali gempa Hybrid atau Fase Banyak, dan 1 kali gempa Vulkanik Dangkal.
Menurut PVMBG, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara itu, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km, sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
PVMBG pun mengimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya.
"Masyarakat diharapkan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," tulisnya.
Baca juga: Evakuasi Material Longsor Terkendala Cuaca, Akses Banyuwangi-Bondowoso via Gunung Ijen Masih Tutup
Gunung berapi yang berada di Lembata, Nusa Tenggara Timur, ini juga merupakan salah satu gunung di Indonesia yang berstatus level III (siaga) saat ini.
Menurut laporan Syawaludin, A.Md dari pos pengamatan pada Minggu (3/7/2022) pukul 06.00-12.00 WITA, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut.
Asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam terlihat dengan intensitas sedang hingga tebal dengan tinggi sekira 100-1000 meter dari puncak.
Terjadi 2 kali gempa Letusan atau Erupsi, 12 kali gempa Hembusan, 5 kali Tremor Non-Harmonik, dan 1 kali gempa Tremor Menerus.
PVMBG mengimbau, masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak atau kawah, radius 3.5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timurlaut.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Lontarkan Lava Pijar, Warga yang Panik Disarankan Evakuasi Mandiri
Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah.
"Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," kata PVMBG.
PVMBG melanjutkan, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Ile Lewotolok agar mewaspadai potensi bahaya lahar terutama saat musim hujan.
Gunung Semeru yang terletak di Lumajang dan Malang, Jawa Timur, juga masih berstatus level III (siaga).