LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Peternak sapi di Kelurahan Gerung Selatan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengakui ada penurunan harga sapi akibat meluasnya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Salah satu peternak Muhammad Kautsar (29) mengungkapkan, penurunan harga sapi tahun ini sangat drastis hingga 25 persen.
"Harga sapi sangat murah sekarang, yang kita biasa jual dengan harga Rp 20 juta, jadi Rp 15 juta sekarang. Yang Rp 15 juta jadi Rp 10 juta," kata Kautsar, Jumat (1/7/2022).
Baca juga: Satpol PP Kota Semarang Temukan 6 Sapi Positif PMK Masih Dijual Bebas
Kautsar mengakui dirinya kewalahan mengobati sapinya yang terjangkit PMK, mulai dari menggunakan obat tradisional hingga dari petugas kesehatan hewan.
"Sudah kita coba, segala hal dari pakai bensin menyemprotkan kulit, terus bayclin, obat tradisional lengkuas, kunyit, daun sirih," ujar Kautsar.
Senada dengan Kautsar, Nurmah (57) salah satu anggota peternak Rehan Baru, Kelurahan Gerung mengungkapkan bahwa harga hewan sapi turun harga hingga 5 juta.
"Iya ada penurunan hingga Rp 5 juta, yang Rp 20 juta kita jual dulu, sekarang Rp 15 juta. Mungkin ada khawatir karena PMK," kata Nurmah.
Baca juga: Hitungan Hari, 30 Sapi di Desa Jambangan Grobogan Mati Diduga PMK
Nurmah menuturkan, biasanya banyak warga yang berdatangan untuk membeli sapi di kandangnya jelang hari raya Idul Adha.
Namun pada tahun ini, hingga H-9 Idul Adha belum ada warga yang berkunjung ke kandangnya.
"Biasa kalau dua minggu sebelum kurban sudah ramai di sini. Tapi sekarang sangat sepi, belum ada yang ke sini," kata Nurmah.
Diketahui data jumlah kasus kasus PMK per hari Rabu (29/6/2022) tercatat capai 53.681 dengan rincian: sakit 27.631, sembuh 25.812, potong 176 dan mati 62 ekor.
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, Ribuan Sapi Betina di Cianjur Divaksin
1. Lombok Utara total kasus 10. 433: sembuh 1.501, potong paksa 27, dan mati 31 kasus.
2. Kota Mataram total kasus 537: sakit 41, sembuh 434, potong 56, dan mati 6 kasus.
3. Lombok Timur total kasus 12.379: sakit 4.607, sembuh 7.680, potong paksa 75, dan mati 17 kasus.
4. Lombok Tengah total kasus 19.543: sakit 9.788, sembuh 9.743, potong paksa 12 mati nol kasus.
5. Lombok Barat total kasus 10.789: sakit 4.321, sembuh 6.454, potong paksa 6, dan mati 8 kasus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.