GROBOGAN, KOMPAS.com - Dalam kurun lima hari, sebanyak 30 ekor sapi di Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mati diduga terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Terakhir kemarin malam mati dua ekor sapi. Lima hari, sekitar 30-an sapi yang mati di desa kami," kata Kepala Desa Jambangan Karyono saat dihubungi melalui ponsel, Kamis (30/6/2022).
Dijelaskan Karyono, sebelum mati, puluhan sapi itu berpenyakit serupa dengan hewan ternak yang terpapar PMK. Puluhan sapi yang mati dalam hitungan hari itu, sambung dia, sebagian besar dalam kondisi hamil.
Baca juga: Produksi Susu Menurun, Vaksinasi PMK Prioritaskan Sapi Perah
"Sekitar 30-an sapi yang mati itu milik warga yang berbeda. Mulutnya itu seperti sariawan, memutih dan kemudian mengeluarkan air liur terus-menerus," ungkap Karyono.
Karena diduga tertular PMK, sapi-sapi itu kata Karyono kemudian dikuburkan. Warga tidak berani menyembelih karena dikhawatirkan menjadi media penularan ke ternak lainnya.
"Hampir semua warga di sini punya sapi. Harganya Rp 18 juta hingga Rp 20 juta. Tiap rumah ada yang dua, tiga, sampai empat ekor," kata Karyono.
Atas kondisi ini, Karyono berharap ada perhatian khusus dari Pemkab Grobogan, terutama prioritas jatah vaksin karena dimungkinkan vmasih jamak sapi yang diduga kuat terpapar PMK.
"Saya sudah usul 1000 dosis vaksin, tapi kata Dinas Peternakan Grobogan yang divaksin yang sehat dulu. Sapi saya juga bergejala PMK, tapi sembuh," pungkas Karyono.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Grobogan drh Riyanto meminta kepada Pemdes Jambangan melapor terkait kabar puluhan sapi mati karena diduga terjangkit PMK.
"Kemarin ada kabar 60 ekor, lalu 30 ekor mati. Nanti ada kabar lagi 100 ekor mati. Siapa yang kasih info itu, silakan lapor ke sini, itu sapi milik siapa saja. Jangan bikin gaduh," kata Riyanto.
Menurut Riyanto, data terbaru yang dilaporkan ke Disnakkan Grobogan tercatat sapi yang mati di Desa Jambangan yakni 3 ekor dewasa dan beberapa ekor anak sapi.
"Yang ngasih info itu siapa, suruh kasih datanya. Saya sudah konfirmasi ke dokter hewan di Geyer dan yang mati itu yang dia tangani itu tiga ekor dan ada beberapa pedet," kata Riyanto.
Baca juga: Jaga Bibit Unggul, Hanya Sapi Betina yang Divaksin PMK
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.