SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 6 ekor sapi yang positif penyakit mulut dan kuku (PMK) ditemukan masih dijual di Jalan Trangkil Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, sapi-sapi tersebut sengaja dijual untuk kurban jelang Hari Raya Idul Adha.
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, Ribuan Sapi Betina di Cianjur Divaksin
"Kita hari ini memang melakukan pengecekan di sejumlah lokasi dan menemukan 6 ekor sapi positif PMK," jelasnya kepada awak media di lokasi, Jumat (1/7/2022).
Saat pantauan di lokasi, Fajar menemukan sapi yang mempunyai gejala berat hingga tak bisa berdiri namun masih dijual oleh peternak yang ada di Kecamatan Gunungpati itu.
"Memang ada sapi yang sampai tak bisa berdiri saat cek lokasi tadi," katanya.
Menurutnya, sapi tersebut tak bisa berdiri dikarenakan kaki bengkak. Bahkan, kuku sapi tersebut hampir lepas dari pangkal kaki. Hal itulah yang menyebabkan sapi tersebut tak bisa berdiri.
"Kita akan menindak tegas penjual yang seperti itu," ujarnya.
Sementara itu, okter hewan dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Devianto meminta dari sejumlah sapi yang terpapar PMK untuk dikembalikan ke daerah asal.
"hal itu dilakukan supaya tidak menularkan hewan ke pedagang lainya," katanya.
Berdasarkan data yang masuk ke Dispertan, diketahui jika sejumlah hewan yang dijual di kota Semarang diambil dari daerah Kabupaten Blora dan Kabupaten Purwodadi
"Jadi ini yang dijual memang banyak yang dari luar kota," imbuhnya.
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK Jelang Idul Adha, Petugas Periksa Hewan Ternak yang Masuk Kota Madiun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.