Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Jabar: Fatwa Legalisasi Ganja Medis Kewenangan Pusat, tapi Hati-hati...

Kompas.com - 01/07/2022, 17:06 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com – Wakil Presiden Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf Amin, meminta MUI membuat fatwa terkait legalisasi ganja untuk kebutuhan medis.

Sebelumnya, fatwa yang dikeluarkan oleh MUI menyatakan bahwa penyalahgunaan ganja termasuk hal yang dilarang bagi umat Islam.

Namun, menurut Ma’ruf Amin, MUI perlu mengeluarkan fatwa baru tentang legalisasi ganja untuk kebutuhan medis.

“Saya minta nanti MUI segera membuat fatwanya untuk bisa dipedomani oleh DPR. Jangan sampai nanti berlebihan dan juga menimbulkan kemudaratan,” ujar Ma’ruf, dikutip dari nasional.kompas.com, Selasa (28/06/2022).

Tanggapan MUI Jabar tentang wacana legalisasi ganja medis

Prof. Rachmat Syafeii, Ketua Umum MUI Jawa Barat, mengatakan bahwa pihak MUI Jabar masih menunggu kajian lebih lanjut mengenai legalisasi ganja medis.

Baca juga: 7 Fakta Penemuan 10 Hektar Ladang Ganja di Cianjur

“Itu kan masalah berkaitan dengan kesehatan, dengan dokter, jadi bagaimana dokter itu nantinya,” ujar Rachmat kepada Kompas.com, Jumat (01/07/2022).

Mengenai instruksi Ma’ruf Amin yang meminta MUI membuat fatwa baru tentang legalisasi ganja medis, Rachmat menegaskan bahwa MUI Jabar akan mengikuti keputusan MUI pusat, mengingat wacana ini merupakan persoalan nasional.

“Tapi, secara pribadi, saya dan rekan-rekan MUI Jabar pasti mengikuti fatwa dari pusat,” ujar Rachmat.

Legalisasi ganja medis menurut agama Islam

Rachmat menjelaskan, dalam ajaran agama Islam, sesuatu yang haram dapat dihalalkan untuk kepentingan medis, jika tidak ada lagi yang dapat menggantikan penggunaannya.

Menurutnya, sesuatu dapat dikatakan halal jika bermanfaat dalam keadaan normal, sedangkan yang haram hanya bermanfaat jika dalam keadaan darurat.

Baca juga: Setelah Ditemukan 10 Hektar Ladang Ganja, Hutan di Cianjur Disisir Polisi

“Seperti vaksin, banyak jenis vaksin yang diharamkan, tetapi sepanjang belum ada obat gantinya itu dibolehkan. Fatwa MUI selalu begitu dan pemerintah wajib mencari yang halal,” katanya.

Rachmat pun mengingatkan bahwa wacana legalisasi ganja ini khusus untuk kebutuhan medis dan tidak bersifat umum.

Pasalnya, saat ini, penyalahgunaan ganja masih banyak ditemukan, meski dilarang oleh hukum negara dan agama Islam. Oleh sebab itu, menurut Rachmat, wacana legalisasi ganja untuk kebutuhan medis ini harus dikaji dengan hati-hati.

“Hati-hati, dalam agama itu, ada namanya menutup jalan untuk kejahatan. Itu wajib. Dokter harus teliti. Jangan sampai ada penyimpangan yang bisa merusak manusia itu sendiri,” ujar Rachmat.

Wacana legalisasi ganja untuk kebutuhan medis ini merupakan respons atas aksi seorang ibu bernama Santi Warastuti yang melakukan aksi damai di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (26/06/2022).

Baca juga: [BERITA FOTO] 10 Hektar Ladang Ganja di Gunung Karuhun Cianjur

Anak Santi, Pika, merupakan pengidap cerebral palsy atau gangguan yang memengaruhi kondisi tubuh. Dikutip dari Antara, Selasa (28/06/2022), Santi melakukan aksi dengan memegang papan putih bertuliskan “Tolong Anakku Butuh Ganja Medis”.

Selain itu, Santi juga membawa sebuah surat yang dialamatkan kepada Hakim Mahkamah Konstutitusi (MK) agar segera memutuskan gugatan uji materi terhadap UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com