Kronologi kejadian
Sementara itu, korban lainnya, M Zaki (20) mengatakan, kejadian berawal saat ia bersama petani lainnya sedang berada di lahan sawit.
Petani sawit yang tergabung dalam Koperasi Iyo Basamo ini memang sedang menghadapi masalah terkait dualisme kepengurusan koperasi.
"Kami sudah hampir sebulan mempertahankan lahan kami. Jadi, kami menduga ada orang-orang suruhan datang ke lahan dengan tujuan mengusir kami. Mereka bawa samurai, besi, dan melempar kami dengan batu," kata Zaki.
Sebelum kejadian, kata Zaki, posisinya dan petani lainnya berada di sebuah pos jaga keluar masuk perkebunan.
Saat itu, mereka melarang para pelaku untuk masuk ke dalam perkebunan. Sebab, lahan tersebut milik warga Desa Terantang.
"Namun, preman itu datang menyerang kami. Kami tidak melawan, kami hanya berusaha menghindar, karena kami tidak mau main kekerasan. Preman itu yang menyerang kami. Banyak petani yang terluka. Ada juga anak-anak dan ibu-ibu yang berdarah-darah. Ada yang kritis juga," ungkapnya.