Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2022, 11:42 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.comDompet Dhuafa melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) mulai mempersiapkan hewan kurban terbaik untuk Idul Adha 1443 Hijriah (H).

Adapun hewan kurban yang dipersiapkan tersebut berasal dari Dompet Dhuafa (DD) Farm, yakni pemberdayaan hewan ternak di beberapa wilayah.

Tidak hanya itu, Dompet Dhuafa juga memberdayakan para peternak lokal di seluruh Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara (Sulteng)  untuk menjadi mitra penyaluran daging kurban hingga ke pelosok negeri.

Ketua Bidang Program Dompet Dhuafa Sulteng, Usman mengatakan, Sulteng memiliki banyak peternakan sapi lokal yang dapat memenuhi kebutuhan hewan kurban untuk masyarakat setempat.

“Nantinya akan ada 350 ekor sapi yang diambil dari para peternak lokal di Sulteng dan didistribusikan di wilayah tersebut,” jelas Usman dalam keterangan persnya, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Lewat Kurbanaval 2022, Dompet Dhuafa Tebar Hewan Kurban ke Pelosok Indonesia

Di tengah kerisauan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), Usman mengaku, Dompet Dhuafa telah melakukan beberapa quality control kepada hewan ternak yang akan dikurbankan, termasuk  Sulteng.

“Hal ini dilakukan agar para sahibul kurban merasa aman dan nyaman untuk melakukan kurban di tengah ketakutan masyarakat terhadap wabah PMK belakangan yang terjadi di Indonesia,” ungkap Usman.

Adapun quality control yang dilakukan mulai Jumat (17/6/2022) hingga Rabu (22/6/2022), untuk mengukur kelayakan hewan kurban dari segi berat ukuran hingga kesehatan hewan kurban, khususnya hewan ternak sapi yang rentan terserang PMK.

“Kami bersama tim sudah mulai bergerak menyusuri hampir seluruh Kabupaten dan Kota di Sulteng untuk memastikan langsung kondisi sapi kurban dan para mitra peternak,” kata Usman.

Dari hasil quality control tersebut, kata dia, ditemukan bahwa angka penyebaran wabah PMK di Sulteng masih terbilang kecil, apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya.

Baca juga: Dompet Dhuafa Bantu Peternak Naik Kelas Lewat Program Tebar Hewan Kurban

Usman menambahkan, kunci keberhasilan peternak Sulteng dalam menghadapi wabah tersebut didasari pada tradisi beternak yang sudah ada sejak lama. 

“Salah satu keunikan dari para peternak di Sulteng dengan cara melepas liarkan sapi-sapinya sehingga hewan ternak ini jadi jarang berinteraksi dengan manusia dan potensi penularan PMK kecil. Namun, risikonya ketika melakukan quality control jadi lebih sulit karena sapinya liar,” katanya.

Sebagai informasi, para peternak sapi di Sulteng memiliki tradisi unik untuk melepas liarkan sapi mereka di hutan dan padang rumput. Saat pemiliknya memanggil dengan panggilan tertentu, sapi-sapi itu akan datang mendekat.

Baca juga: Peternak Madu di Gunungkidul Ungkap Manfaat Program “Grant Making” Dompet Dhuafa

Namun, ketika ada orang asing yang memanggil atau mendekat, sapi-sapi itu akan lari karena jarang berinteraksi dengan manusia kecuali pemiliknya.

Hal itu yang menjadi tantangan tersendiri bagi tim quality control Dompet Dhuafa yang akan datang ke lokasi.

Makanya, kata Usman, KolaborAksi antara peternak dan tim  Dompet Dhuafa sangat dibutuhkan untuk menyukseskan agenda quality control di Sulteng.

“(Tradisi unik ini) Bukan menjadi halangan bagi Dompet Dhuafa untuk memberikan pelayanan kurban terbaik bagi para sahibul kurban pada Idul Adha 1443 H,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com