Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram Ada Mobil Bertangki "Siluman” yang Diduga Timbun BBM, Warga Cekcok dengan Operator di SPBU Manokwari

Kompas.com - 18/06/2022, 18:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah warga terlibat cekcok dengan operator salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Para warga yang adu mulut itu merupakan pengantre BBM di SPBU tersebut.

Saat mengantre pada Jumat (17/6/2022) sekitar pukul 19.00 WIT, mereka geram lantaran terdapat beberapa mobil yang mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan jumlah tak wajar.

"Sebuah mobil minibus hanya bisa mengisi BBM dengan kapasitas 30 hingga 40 liter, kalau sampai 61,15 liter itu sudah tidak wajar," ujar seorang warga yang ikut mengantre BBM, Xaverius, Jumat.

Baca juga: Tak Terima Antrean Pertalite Didominasi Mobil yang Tangkinya Dimodifikasi, Warga Protes

Warga menduga bahwa mobil itu telah dimodifikasi bagian tangkinya, atau kerap disebut kendaraan TAP.

Xaverius mengatakan, warga mengamuk lantaran tak kebagian BBM.

"Warga mengamuk karena tidak kebagian minyak, karena mereka (operator SPBU) melayani mobil tangki siluman. Coba kalau 10 mobil saja, kita sebagai masyarakat bakal tidak kebagian minyak," ucapnya.

Menurut Xaverius, peritiwa dugaan penimbunan BBM tersebut bukanlah yang pertama terjadi. Hampir setiap hari, tutur Xaverius, warga resah dengan ulah pemilik kendaraan TAP.

"Tadi sempat gaduh antara warga dengan petugas SPBU karena antrean BBM jenis Petralite sangat panjang. Ini karena monopoli kendaraan TAP," ungkapnya.

Baca juga: SPBU di Bangka Tengah Nyaris Ludes Terbakar, Diduga karena Isi BBM Berulang

 

Polisi bakal tindak penimbun BBM

Ilustrasi BBM. (ABC/Nic MacBean) Ilustrasi BBM. (ABC/Nic MacBean)

Terkait kejadian di SPBU Distrik Masni, Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat Kombes Pol Romylus Tamtelehitu menuturkan, polisi bakal menindak penimbun BBM.

Pria yang kerap disapa Romy ini menyatakan, siapa pun pihak yang terbukti terlibat dalam penimbunan BBM akan ditindak tegas.

Baca juga: Beli BBM Subsidi dengan Truk di SPBU dan Dijual Lagi, 5 Warga Padang Ditangkap

Romy menjelaskan, salah satu sasaran penimbun BBM adalah solar. Usai ditimbun, solar dijual ke industri dengan harga dua kali lipat.

"Itu kira-kira untung nggak si pelaku? Maka setiap peluang untung di dalam praktik ilegal seperti ini, maka dia (pelaku) pasti melakukanya," jelasnya.

Baca juga: Penyelewengan BBM Bersubsidi, Polda Kalbar Tangkap 24 Orang dan Sita 54 Ton Solar

Dia pun meminta agar praktik penimbunan BBM dihentikan.

"Lewat pesan ini saya ingin menyampaikan kepada para pelaku pemain BBM, hentikan semua praktik BBM Ilegal, termasuk solar yang dipakai untuk kegiatan industri," tuturnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Manokwari, Mohamad Adlu Raharusun | Editor: Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com