Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Antrean Pertalite Didominasi Mobil yang Tangkinya Dimodifikasi, Warga Protes

Kompas.com - 18/06/2022, 10:28 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Masyarakat yang mengantre bahan bakar minyak jenis Pertalite sempat cekcok dengan operator di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Jumat (17/6/2022) pukul 19.00 WIT.

Warga tak terima karena antrean BBM jenis Pertalite didominasi kendaraan yang tangkinya dimodifikasi atau biasanya disebut kendaraan TAP.

Baca juga: Polisi Limpahkan 31 Tersangka Kasus Tambang Emas Ilegal ke Kejari Manokwari

"Tadi sempat gaduh antara warga dengan petugas SPBU karena antrean BBM jenis Petralite sangat panjang. Ini karena monopoli kendaraan TAP," kata seorang warga yang ikut mengantre BBM, Xaverius, di Manokwari, Jumat.

Xaverius mengatakan, pemilik SPBU di Masni itu merupakan mantan anggota DPR Papua Barat.

"SPBU ini pemilik ya mantan Anggota DPR Papua Barat" kata Xaverius.

Masyarakat geram karena sejumlah kendaraan minibus mengisi BBM jenis Pertalite dengan jumlah tak wajar. Menurutnya, sebuah minibus yang diduga kendaraan TAP bisa mengisi BBM hingga 61,15 liter.

"Warga mengamuk karena tidak kebagian minyak, karena mereka (operator SPBU) melayani mobil tangki siluman. Coba kalau 10 mobil saja kita sebagai masyarakat bakal tidak kebagian minyak," tuturnya.

"Sebuah mobil mini bus hanya bisa mengisi BBM dengan kapasitas 30 hingga 40 liter, kalau sampai 61,15 liter itu sudah tidak wajar," katanya.

Hal ini bukan pertama kali terjadi. Hampir setiap hari, warga yang memiliki kendaraan resah dengan ulah pemilik kendaraan TAP.

Tindak penimbun BBM

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua Barat Kombes Pol Romylus Tamtelehitu menegaskan, polisi akan menindak pelaku penimbunan BBM.

"Lewat pesan ini saya ingin menyampaikan kepada para pelaku pemain BBM, hentikan semua praktik BBM Ilegal termasuk solar yang dipakai untuk kegiatan industri," kata Romylus.

Pria yang akrab disapa Romy itu mengatakan, penimbun BBM biasanya menjual solar ke industri dengan harga dua kali lipat.

Baca juga: Buka W20 di Manokwari, Penjabat Gubernur Papua Barat: Ini Pemicu Berikan Semangat Baru...

"Itu kira-kira untung ngak si pelaku? Maka setiap peluang untung didalam praktek ilegal seperti ini maka dia (Pelaku) pasti melakukanya," ujar Romy.

"Saya sekali lagi menyampaikan bahwa siapa pun yang bermain BBM termasuk pihak SPBU nya kalau kita temukan termasuk SPBU kita akan tindak tegas," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com