Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ada Tersangka yang Sering Merasakan Kebaikan Suami Saya, tapi Justru Tega Membunuhnya"

Kompas.com - 18/06/2022, 16:06 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Mariana Ludji (35), tak kuasa menangis saat menyaksikan reka ulang kasus pembunuhan suaminya, Buche Timo.

Warga Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu berulang kali menyeka air mata menyaksikan lima dari delapan tersangka mempraktikkan cara membunuh suaminya.

Mariana mengaku masih sakit hati dan tak bisa menerima kenyataan bahwa suaminya telah tiada.

Ia makin terpukul saat mengetahui salah satu pelaku merupakan orang yang kenal dengan suaminya. Bahkan pelaku berinisial BA alias Tian itu sering bertandang ke rumahnya.

Tian, kata Mariana, sering makan gratis di warung yang dibuka suaminya di rumah.

"Air mata ini belum kering. Ada tersangka yang sering merasakan kebaikan suami saya tapi justru mereka tega membunuh dia," kata Mariana di Kupang, Jumat (17/6/2022).

Baca juga: Kasus Penganiayaan Guru di Kupang, Ternyata Ini Peran Istri Kepsek yang Jadi Tersangka

Pembunuhan terjadi saat Mariana tidur

Mariana menceritakan, saat penganiayaan berujung pembunuhan itu terjadi, dirinya sedang tidur di rumah.

Ia baru mendapat kabar bahwa suaminya dianiaya sejumlah orang pada pukul 03.00 Wita.

"Saat saya datang suami saya sudah dimuat (dievakuasi) dengan mobil pikap," ujar Mariana.

Mariana langsung menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik Kota Kupang. Di sana, ia justru mendapati sang suami sudah tak bernyawa.

"Hati saya hancur karena Buche meninggalkan saya dan satu orang anaknya," kata Mariana lirih.

Ia pun tak memahami alasan para pelaku tega menganiaya suaminya hingga tewas. Kini, kata dia, anak tunggal mereka telah kehilangan seorang ayah.

"Suami saya salah apa sehingga mereka tega aniaya dan bunuh suami saya," kata Mariana lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com