Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perempuan Menikahi Perempuan di Jambi: Mulai dari Kencan Online

Kompas.com - 16/06/2022, 11:47 WIB
Suwandi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Setelah mengenal pria di situs kencan online, seorang perempuan berusia 28 tahun warga Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, menjadi korban penipuan.

Dia menikah siri dengan Er pada 18 Juli 2021. Perempuan yang memodifikasi identitasnya menjadi AA, warga Lahat, Sumatera Selatan.

Er mengaku sebagai pria dan berprofesi sebagai dokter jebolan Universitas ternama di New York.

Kisah penipuan terungkap saat korban menjadi saksi sidang pertama pemalsuan gelar akademis dengan nomor perkara 265/pid.Sus/2022/PNJmb di Pengadilan Negeri Jambi,  Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Sudah 10 Bulan Menikah, Wanita di Jambi Kaget Suaminya Seorang Perempuan: Kenalan Lewat Video Call

Kencan online

Penipuan ini bermula saat korban bertemu Er di situs kencan online pada akhir Mei tahun lalu. Korban tertarik berkenalan dengan terdakwa karena foto profilnya berpakaian selayaknya dokter.

"Kenal sama pelaku itu awalnya di situs online, akhir Mei 2021," kata korban di rumahnya, Rabu (15/6/2022).

Ia mengatakan hubungan selama dua pekan di situs kencan online menjadi serius, setelah pelaku menyatakan akan melamar.

Pelaku pun datang menyambangi kediaman korban pada 23 Juni 2021.

Pertama kali bertemu tatap muka, korban tidak curiga karena Er berpenampilan seperti laki-laki, begitu pula suaranya.

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Wanita di Jambi Jadi Korban Pernikahan Sesama Jenis, Pelaku Mengaku sebagai Dokter

Lebih sepekan di Jambi, Er meminta izin untuk kembali ke Lahat dengan alasan mengambil berkas identitas, sekaligus meminta izin menikah dari orangtua.

Rencana pernikahan dilakukan pada 9 Juli tahun 2021. Namun, Er mengaku ibunya meninggal dunia karena Covid-19, sehingga tantenya meminta pernikahan ditunda.

Nikah siri

Ketika kembali ke Jambi, pelaku tidak membawa berkas dan syarat untuk pernikahan.

Namun Er mendesak untuk menikah siri, dengan alasan pembaruan KTP di dinas terkait belum selesai.

"Saya kaget. Kenapa nikah siri. Sempat saya tolak, karena saya maunya resmi," kata korban.

Penolakan korban akhirnya runtuh juga, setelah Er mengatakan berkas KTP itu lama selesai, lantaran pindah agama.

Baca juga: Menolak Buka Baju Saat Mandi, Suami di Jambi Ternyata Seorang Wanita, Ketahuan Usai 10 Bulan Menikah

Ada banyak perubahan di kolom identitas. Hal itu tentu membutuhkan waktu, kilah Er.

Permintaan Er untuk menikah siri juga didukung paman korban yang mendesak agar segera menikah.

Sementara orangtua Er disebut sedang sakit. Ayahnya stroke sedangkan ibunya juga terbaring sakit.

Pernikahan siri pun berlangsung malam hari, tanpa adanya identitas, hanya berdasarkan omongan yang diperkuat empat orang anggota keluarga "fiktif" dari pengantin pria.

Malam pertama ditutup kain

Korban menuturkan saat malam pertama dan saat berhubungan intim Er selalu menutup matanya dengan kain.

Dengan mata tertutup, korban tidak bisa melihat seluruh tubuh suaminya itu.

"Mata saya ditutup pakai pashmina," katanya.

Bahkan dalam sehari-hari, saat keluar dari kamar mandi, Er selalu berpakaian lengkap.

Baca juga: Ditangkap, Wanita yang Mengaku Pria agar Bisa Nikahi Wanita Lain

Usia pernikahan telah berjalan sebulan, ibu korban berinisial S, mulai sembuh dari sakit.

Semakin lama kumpul bersama menantunya itu, rasa curiga kepada pelaku kian tumbuh.

Sebaliknya, korban tetap percaya bahwa suaminya adalah laki-laki yang berprofesi sebagai dokter. Lantaran pernah merawatnya dengan menggunakan botol infus.

Keluarga pelaku yang terdiri dari tante, saudara kandung, dan ibu angkat yang berada di Lahat, juga menyakinkan bahwa Er adalah laki-laki dan berprofesi sebagai dokter.

"Timbul kecurigaan habis menikah itu. Dia katanya dokter, tapi kok tidak bekerja. Banyak alasannya. Hati ini jadi tertekan. Sebulan itu saya telusuri," kata S menjelaskan.

Ia sempat dituduh berpikiran buruk pada menantunya. Namun, ia tetap yakin bahwa pelaku adalah perempuan.

"Dua bulan berlanjut, saya dituduh suudzan (buruk sangka). Saya tetap minta identitas lengkapnya," katanya.

Baca juga: Perempuan Mengaku Pria Cabuli Bocah 14 Tahun di Banyuasin, Kenal di Medsos, Ubah Jenis Kelamin di KTP

Ia tetap teguh meminta bukti identitas pelaku ini, walaupun dituduh berburuk sangka.

"Sempat disaksikan masyarakat, Babinkamtibmas, Babinsa, ketua RT, ketua adat. Dia tidak bisa menunjukkan identitasnya secara nyata atau online. Padahal, selama lima bulan di sini," tuturnya.

Lalu, pelaku berani tanda tangan di atas meterai 10.000 untuk berjanji akan membuktikan identitasnya. Namun, pada keesokan harinya, pelaku membawa kabur korban ke Lahat.

"Pakai mobil rental bawa saya ke Lahat. Dia mengajak dengan alasan ibu suudzan terus. Ke sana untuk mengambil identitas. Saat itu saya belum mandi, dan belum sarapan," kata Bunga.

Saat berada di Lahat, korban dikurung selama empat bulan di kamar dalam rumah pelaku. Tidak sempat berbicara dengan orang-orang di sana, selain pada pelaku.

"Saya dikurung di kamar. Alasannya saya sakit. Diguna-guna ibu, bahaya kalau keluar. Jadi, saya ketakutan," katanya.

Setelah membawa anaknya ke Lahat, S didera takut. Khawatir anaknya akan mendapat perlakuan buruk.

Baca juga: Aksi “Tinder Swindler” Indonesia, Tipu Korban hingga Jutaan Rupiah Usai Kenalan lewat Aplikasi Kencan

Ia pun melaporkan kecurigaannya ke polisi, sehingga kasus ini terungkap dan sampai ke pengadilan.

Ibu korban yakni S telah berkali-kali menyerahkan uang kepada pelaku sampai menjual barang, yang totalnya mencapai Rp300 juta.

S berharap pelaku dijerat pasal berlapis, karena telah memalsukan identitas, melakukan penipuan untuk mendapatkan uang hingga ratusan juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Tolak Kenaikan UKT, Ratusan Mahasiswa Unsoed Geruduk Rektorat

Regional
Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif DBD hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com