KOMPAS.com - Istiqomah alias Raam, mencabuli bocah perempuan usia 14 tahun di Banyuasin, Sumatera Selatan.
Raam adalah seorang perempuan, namun ia menyakinkan korban yakni P, jika ia adalah seorang pria. Ia memotong pendek rambutnya sehingga sepintas terlihat seperti pria.
Tak hanya itu. Ia juga menggunakan KTP palsu dan mengubah status jenis kelamin perempuan menjadi pria.
"Pernah sekali, korban P itu memegang dada aku. Katanya kenapa seperti dada perempuan. Di situ, aku yakinkan kalau aku pria dengan menunjukan KTP dan korban yakin aku pria," ungkap Raam yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir ini, Rabu (25/5/2022).
Baca juga: Perempuan 43 Tahun Diduga Lecehkan Remaja Laki-laki, Kerap Kirimi Foto Vulgar hingga Korban Depresi
Raam bercerita ia mengenal P melalui media sosial dengan menggunakan akun bernama Isqi Saputra.
"Kami berkenalan dan chat di masager. Sudah chat, akhirnya ngobrol di WhatsApp. Aku langsung mengajak dia pacaran, ternyata dia mau. Dari situlah lami pacaran," kata Raam.
Setelah lama berkomunikasi via WhatsApp, Raam mengajak P bertemu dan hubungan mereka semakin dekat.
Korban tak curiga jika Raam adalah seorang perempuan.
Pencabulan pertama kali dilakukan Raam di dekat pasar. Namun karena takut ketahuan orang, ia mengajak korban menginap di rumahnya.
Baca juga: Pengasuh Ponpes di Lumajang Diduga Lecehkan 3 Santri, Polisi Sebut Korban Masih Trauma
Saat menginap di rumah Raam, korban dicabuli. Orangtua Raam tak curiga saat mengajak P menginap karena anaknya dan P sama-sama perempuan.
"Kami sama-sama suka. Jadi, korban cuma aku cabuli pakai tangan. Korban tetap percaya, kalau aku pria," ujar Raam.
Agar kedoknya tak terbuka, Raam sama sekali tidak membuka bajunya.
"Aku tidak buka baju, saat korban mau buka baju aku juga tidak menyuruh. Jadi hanya aku minta buka celananya saja. Biar tak terlihat aku melakukannya, korban aku minta tutup mata. Jadi seolah-olah aku ini memang pria," katanya.
Usai melakukan pencabulan, Raam tetap menyembunyikan identitas aslinya.
Baca juga: Pengasuh Ponpes Diduga Lecehkan Santri di Lumajang Belum Diperiksa karena Kesehatan Menurun
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.