KOMPAS.com - Mohammad Ramli, pekerja pabrik PT SM di Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat tewas kecelakaan kerja pada Selasa (24/5/2022).
Pria asal Bantaeng tersebut tak sengaja terlindas forklift yang dioperatori rekan kerjanya, HA (18) yang diketahui berasal Flores, NTT.
Peristiwa tersebit terjadi di area pabrik semen pada Selasa sekitar pukul 09.45 WIT.
Saat itu AH sedang membawa forklift yang mengangkut satu ton semen. Ia tak melihat korban yang berada di depan hingga Ramli tertabrak.
Korban tewas setelah terlindas dan sempat terseret sekitar tiga meter.
Baca juga: Kecelakaan Kerja Pabrik Semen di Manokwari, Operator Forklift Jadi Tersangka
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Barat, Kombes Pol Novie Jaya membenarkan kejadian tersebut.
"Kita sedang melakukan pemeriksaan terhadap para saksi termasuk operator forklift," kata Novie saat dikonfirmasi, Selasa (24/5/2022) malam.
Sementara itu, pihak PT SDIC Maruni belum bisa dimintai keterangan terkait kejadian itu.
Kontak seorang HRD di perusahaan itu sedang tidak aktif saat dihubungi. Pesan singkat yang dikirim juga belum dibalas.
Sementara itu Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Papua Barat, Emawati Siregar mengatakan, pihak perusahan harus bertanggung jawab atas kejadian itu.
Baca juga: Polisi Selidiki Kecelakaan Kerja yang Tewaskan Seorang Karyawan Pabrik Semen di Manokwari
"Peristiwa ini kan terjadi di lingkungan kerja, maka seharusnya perusahan bertanggung jawab terutama memberikan hak-hak karyawan," kata Emawati Siregar di Manokwari.
Dia juga menyebut, ketika terjadi kecelakaan kerja di lingkungan kerja, pihak perusahaan harus melapor ke Disnakertrans dalam kurun waktu 1X24 jam.
"Ini kan kebetulan perusahan di depan mata ya, seharusnya melaporkan, kecuali di luar atau jauh dari kita," ucapnya.
Ia mengatakan mengetahui informasi kecelakaan kerjas tersebut dari media, bukan dari perusahaan.
Baca juga: Kecelakaan Kerja, Seorang Pekerja Pabrik Semen di Manokwari Tewas
"Kita juga baru karena kejadian baru tadi, namun kita tahu dari media," kata Ermawati Siregar, Selasa.
Dia menambahkan, pihaknya telah menghubungi perusahaan. Namun, Ermawati mengungkapkan, pihak perusahaan tidak menjawab permintaan konfirmasi dari dinas.
"Saya kemudian menghubungi pihak perusahan, tetapi mereka tidak menjawab. Akhirnya saya coba konfirmasi melalui salah satu karyawan di sana dan dia membenarkan adanya kecelakaan kerja," ucapnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.