ORI yang mulai diedarkan pada Oktober 1946 secara gerilya terbukti mampu membangkitkan rasa solidaritas serta nasionalisme rakyat Indonesia.
Sedangkan ORIDA atau Oeang Repoeblik Indonesia-Daerah diterbitkan lantaran uang ORI tidak menjangkau daerah akibat terputusnya komunikasi antara pusat dengan daerah setelah Agresi Militer Belanda.
"ORIDA ini termasuk koleksi yang cukup langka, pemerintah pusat memberikan mandat pemimpin daerah menerbitkan mata uang lokal, yang hanya berlaku sementara di daerah masing-masing," kata Fanny.
Baca juga: Aris, Kolektor Ratusan Keping Uang Kuno dari Era Majapahit hingga Awal Republik
ORIDA ini mulai beredar sejak 1947 di Sumatera, Lampung, Banten, Tapanuli, dan Banda Aceh.
Sebagai bagian literasi sejarah, Fanny mengajak masyarakat datang ke RIS dan melihat koleksi uang kuno ini.
"Terbuka untuk umum dan tanpa dikenakan biaya," kata Fanny.
Sementara itu, Wali Kota Metro Wahdi Sirajuddin mengatakan, saat ini Kota Metro merupakan satu-satunya Pemerintah Daerah yang telah memiliki Perda Cagar Budaya di Provinsi Lampung.
"Saat ini Pemerintah Kota Metro telah menetapkan 7 cagar budaya yang harapannya akan menjadi daya tarik kunjungan wisata," kata Wahdi.
Dan pada HUT ke-85 ini, Rumah Informasi Sejarah meluncurkan koleksi Seri Uang Kuno yang pernah berlaku di Indonesia sejak zaman Belanda.
"Tentunya hal ini dapat mengembangkan literasi sejarah masyarakat Kota Metro," tutup Wahdi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.