Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kabupaten Keerom yang Sering Jadi Lokasi Penanaman dan Penyeludupan Ganja di Papua

Kompas.com - 05/06/2022, 08:36 WIB
Roberthus Yewen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

JAYAPURA,KOMPAS.com - Kabupaten Keerom merupakan salah satu kabupaten di Papua, Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini (PNG).

Membuat wilayah ini kerap kali menjadi daerah strategis untuk penyeludupan narkotika jenis ganja ke maupun dari wilayah perbatasan.

Ada 5 distrik di Kabupaten Keerom yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Papua Nugini, yakni Distrik Arso Timur, Distrik Waris, Distrik Yaffi, Distrik Web, dan Distrik Towe.

Baca juga: Hendak Bawa 69 Kg Ganja ke Jakarta dan Bekasi, 3 Orang Ditangkap di Lampung

Hal ini membuat Keerom merupakan salah satu daerah dengan luas perbatasan yang cukup besar dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya yang ada di Papua.

Dari data yang dihimpun Kompas.com pada Mei 2022, terdapat dua kali penemuan ganja dengan jumlah yang besar.

Pada Kamis (19/5/2022), Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (satgas Pamtas) RI-PNG Yonif 126/KC Kolakopsrem 172/PWY menemukan ladang ganja seluas 400 meter persegi di Jalan Lintas Jayapura-Wamena KM 139, Distrik Waris, Kabupaten Keerom.

Hanya berselang beberapa minggu di bulan yang sama, yaitu pada Sabtu (28/5/2022), Satgas Kompi Pamtas Yonif 756/WMS kembali lagi menangkap dua orang tersangka, masing-masing berinisial YY dan JA, yang kedapatan membawa 7,2 kg ganja siap edar di Arso barat, Keerom.

Kapolres Keerom, AKBP Christian Aer memberikan apresiasi kepada pihak TNI yang bertugas di wilayah perbatasan, karena berhasil mengungkap kasus ganja yang selama ini diseludupkan dari PNG melalui Kabupaten Keerom.

“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada Satgas Kompi Pamtas Yonif atas keberhasilan yang dilakukan, sehingga berhasil menggagalkan aksi dari kedua tersangka,” ungkapnya melalui pesan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/6/2022).

Baca juga: Bawa 7,2 Kg Ganja dari Papua Nugini ke Keerom, 2 Tersangka Terancam 20 Tahun Penjara

Christian mengungkapkan, hal ini merupakan sinergitas yang dilakukan oleh pihak TNI-POLRI dalam menjaga situasi kamtibmas, terutama mengungkap kasus-kasus ganja yang selama ini diseludupkan dari PNG melalui wilayah perbatasan di Kabupaten Keerom.

“Tentunya ini merupakan Sinetgitas antara TNI-Polri yang dilaksanakan dalam turut serta menjaga Situasi Kamtibmas di wilayah Keerom agar tetap aman dan kondusif,” ungkapnya.

Ganja ditanam, tidak mungkin tumbuh sendiri

Kasat Reskrim Polres Keerom, AKP Amir Mahmud menegaskan bahwa lahan ganja yang ditemukan diduga ditanam oleh oknum masyarakat di wilayah perbatasan RI-PNG yang ada di Kabupaten Keerom.

Pakum Satgas Pamtas 126/KC, Lettu Rifana Maswan saat menyerahkan barnag bukti berupa 21 tanaman batang pohon ganja yang ditemukan kepada Polres Keerom yang diterima langsung oleh Kasat Reskrim Polres Keerom AKP Amir Mahmud di Mapolres Keerom, Rabu (18/05/2022).KOMPAS.COM/Polres Keerom Pakum Satgas Pamtas 126/KC, Lettu Rifana Maswan saat menyerahkan barnag bukti berupa 21 tanaman batang pohon ganja yang ditemukan kepada Polres Keerom yang diterima langsung oleh Kasat Reskrim Polres Keerom AKP Amir Mahmud di Mapolres Keerom, Rabu (18/05/2022).

“Tidak mungkinlah tumbuh sendiri, pasti ada yang menanam. Apalagi lahan ganja yang ditemukan ini dalam jumlah yang banyak,” katanya secara terpisah.

Amir mengakui, ganja yang ditemukan selama ini di wilayah hukum Polres Keerom diduga memang berasal dari daerah perbatasan, bahkan ada yang berasal dari Papua Nugini (PNG) yang dibawa melalui wilayah perbatasan di Keerom.

“Kabanyakan ganja yang ditemukan ini memang dibawa dari PNG melalui wilayah perbatasan yang ada di Kabupaten Keerom,” ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Ikut Pilkada 2024, Bos Properti Semarang Ambil Formulir Pendaftaran di PDI-P

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com