Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mau Dihentikan Mobilnya, Penyelundup Satwa Liar Terobos Hadangan Polisi

Kompas.com - 02/06/2022, 22:01 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

 

GORONTALO, KOMPAS.com –  Para penyelundup yang membawa 56 ekor satwa liar yang dilindungi dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan menuju Kota Manado, Sulawesi Utara ternyata berusaha kabur dari adangan petugas Satuan Lalu Lintas Polres Boalemo.

Mereka 2 kali menerobos adangan petugas polisi yang tengah melakukan razia lalu lintas di depan kantor Polres Boalemo.

“Awalnya kedua pelaku yang mengendarai minibus ini diminta untuk berhenti, namun mereka menerobos petugas di bagian depan,” kata Aipda Ibnu Amin PS Kanit 2 Satreskrim Polres Boalemo saat berkoordinasi dengan Seksi Wilayah II Gorontalo Balai Konservasi Sumberdaya Alam Sulawesi Utara, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: 56 Satwa Liar Dimasukkan Penyelundup Dalam Keranjang yang Ditumpuk di Mobil, Banyak yang Stres

Hadangan polisi di bagian depan tidak membuat mobil ini berhenti. Mobil yang dikemudikan Wahyudi Fajar (31) bersama Ibrahim (26) terus melaju. Petugas di bagian depan kemudian mengontak petugas di lapis kedua untuk menghentikan mobil putih berplat nomor DD 1037 RR.

Saat petugas berusaha menghentikan mobil kedua kalinya, mobil ini terus menghindar dan terus menerobos sehingga petugas memberitahu lewat HT untuk menghentikan laju kendaraan ini.

Akhirnya, di lapis ketiga, petugas Satlantas Boalemo berhasil menghentikan kendaraan ini, pengendara diminta turun.

Saat salah satu anggota polisi masuk untuk meminggirkan mobil putih ini, ia sempat membuka salah satu dos dan kaget karena berisi satwa liar.

“Saat itu anggota Lantas langsung menelpon piket Reskrim dan membawa mobil ke halaman Polres. Saat diperiksa ternyata isinya hewan semua,” tutur Aipda Ibnu Amin.

Baca juga: Jadikan Satwa Dilindungi sebagai Kerajinan dan Perhiasan, Perajin Asal Jember Ditangkap

Dalam pemeriksaan awal ini, pembawa satwa liar ini diketahui tidak membawa dokumen, mereka juga tidak tahu alamat tujuan pengiriman satwa saat di Manado.

Perintah dari penyewa mobil yang bernama Nawir, sopir dan pengantar akan dihubungi saat tiba di Kota Manado.

“Mereka akan dikirimi titik alamat melalui share loc saat masuk Manado,” ujar Aipda Ibnu Amin.

Dalam perjalanan panjang melalui jalur Trans Sulawesi ini, kedua pembawa satwa liar ilegal ini berbagi tugas. Wahyudi Fajar bertugas menjadi sopir, sedangkan Ibrahim yang tidak bisa mengendarai mobil bertugas memberi makanan pada satwa-satwa selundupan ini.

Perjalanan darat yang panjang ini membuat satwa-satwa tertekan. Jarak Kota Makassar menuju Manado lebih dari 1.700 kilometer, biasa ditempuh dalam waktu 40 jam, bahkan lebih.

Hingga saat ini proses penyidikan kasus ini terus dilakukan oleh Polres Boalemo. Aipda Ibnu Amin menjelaskan tahapan penyidikan berikutnya adalah pemeriksaan ahli. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Mahasiswa Unika Santo Paulus NTT Pentas Teater Randang Mose demi Melestarikan Budaya Manggarai

Regional
Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Bus Surya Kencana Terbalik di Lombok Timur, Sopir Diduga Mengantuk

Regional
Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Cerita Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Cemas Ketika Turun Hujan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Kapal Ikan Berbendera Rusia Ditangkap di Laut Arafura, 30 ABK Diamankan

Regional
Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Pria di Bandung Ditemukan Tewas Menggantung di Pohon Jambu, Warga Heboh

Regional
Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu ke Rumah Saudara

Regional
DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

Regional
Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan

Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan

Regional
Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Regional
Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com