"Ada 63 kelurahan yang menjadi lokasi fokus intervensi penurunan stunting," tutur dia.
Ada dua intervensi prioritas. Yakni intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung stunting. Kemudian intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadinya stunting.
"Sasaran prioritas adalah ibu hamil, PUS, calon pengantin, balita, dan remaja," ungkap Benny.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan, dr Suryadi Panjaitan menyampaikan, sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas.
Hal ini selaras dengan keberhasilan negara lain yang menunjukkan efektivitas penurunan stunting.
"Semakin lengkap dan terpadunya intervensi gizi di lokasi dan kelompok sasaran prioritas, upaya percepatan penurunan stunting akan semakin efektif," beber Suryadi.
Baca juga: Angka Stunting Gunungkidul Tertinggi di DI Yogyakarta
Pemkot Medan berupaya melakukan percepatan penurunan stunting melalui kolaborasi program dan kegiatan antar-OPD.
Namun upaya ini membutuhkan kolaborasi dari sektor pemangku kepentingan lain seperti perguruan tinggi, organisasi profesi, perusahaan, dan sebagainya.
“Untuk itu, khususnya kepada para pemangku kepentingan kami mengajak turut serta menuntaskan stunting di Kota Medan melalui gerakan orangtua asuh untuk balita stunting,” harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.