Buya Syafii Maarif juga meraih gelar master di bidang sejarah dari Ohio State University, Amerika Serikat (AS).
Gelar doktornya didapat dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, Univesitas Chicago, AS.
Dalam disertasinya, Syafii Maarif mengangkat judul “Islam as the Basis of State: A Study of The Islamic Political Idead as Reflected in the Constituent Assembli Debates in Indonesia”.
Baca juga: Sesak Napas, Buya Syafii Dirawat di RS PKU Gamping
Semasa hidupnya, Buya Syafii Maarif dikenal sebagai salah satu tokoh dan pemikir Islam di Indonesia.
Buya Syafii Maarif pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah pada 1998-2005.
Selepas tidak menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif aktif di Institute Maarif yang didirikannya.
Buya Syafii Maarif juga pernah menjadi Ketua Tim Independen 2015 yang mengatasi konflik Polri-KPK.
Selain itu, pada 2015, ia mendapatkan tawaran dari Presiden Joko Widodo untuk mengisi posisi Dewan Pertimbang Presiden, tetapi dia menolaknya.
Buya Syafii Maarif juga aktif menulis. Atas karya-karya yang dihasilkannya, Buya Syafii Maarif mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina pada 2008.
Sumber: Kompas.com (Editor: David Oliver Purba), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.