PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.com - Warga yang bermukim di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, merasa pembangunan IKN tak berdampak positif bagi perekonomian mereka.
Sebab, masyarakat setempat sama sekali tidak dilibatkan dalam proses pembangunan.
Sarah (42), warga Desa Bumi Harapan yang masuk ke dalam KIPP mengatakan bahwa semestinya warga setempat dilibatkan dalam proses pembangunan IKN sesuai dengan kapasitas. Misalnya, menyediakan bahan pangan bagi pekerja.
Baca juga: Warga IKN: Mau Membangun Silakan, asal Warga Jangan Dimiskinkan dan Dibuang
"Soalnya sejak pembangunan (IKN) itu, mereka sudah punya katering sendiri. Minuman juga mereka drop sendiri. Jadi (peluang) kami warga sini tertutup sudah," ujar Sarah saat dijumpai Tim Kompas.com di kediamannya, baru-baru ini.
Padahal menurut Sarah, pembangunan IKN yang mulai masif bisa menjadi peluang yang bagus bagi masyarakat setempat untuk turut meningkatkan perekonomian.
Contohnya Sarah sendiri. Ia memiliki satu warung kelontong. Mestinya pemerintah menggaet orang-orang seperti dirinya untuk berkontribusi sebagaimana kapasitasnya.
Tak perlu untuk urusan besar-besar. Sebab, Sarah menyadari kualitas sumber daya manusia di daerah itu masih rendah. Tetapi bila digaet untuk sekadar pengadaan permen untuk para pekerja saja, Sarah dan warga lain pasti akan senang.
"Ya minimal kami suplai air minum atau permen untuk para pekerjalah. Ini malah saya dengar yang dapat tender, dapat pekerjaan, orang dari luar," ujar Sarah.
Persoalan ini menambah kekecewaan warga terhadap pemerintah sebagai penyelenggara pembangunan IKN.
Baca juga: Sambut IKN, Peruntukan Dana CSR di Kaltim Diminta untuk Pembangunan SDM
Sejumlah warga sebelumnya merasa tak mendapatkan sosialisasi yang baik perihal pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke wilayahnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.