Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sujatmiko Reguk Keuntungan dari IKN, Pilih Keluar dari Jabatannya sebagai Bendahara Desa

Kompas.com - 26/05/2022, 06:14 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.com - "Saya seperti dapat durian runtuh karena IKN (ibu kota negara)," demikian Sujatmiko memulai obrolan dengan tim Kompas.com, Minggu (22/5/2022).

Hari itu tim melakukan perjalanan ke IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), dan menginap di Guest House Kapon Jaya di Desa Bumi Harapan.

Guest House ini milik Sujatmiko. Hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari titik nol IKN.

Baca juga: Selain Jabodetabek, IKN Nusantara Potensial buat Investasi Properti

Bangunan rumahnya biasa. Ada halaman parkir. Ada teras rumah. Tapi dia rehab jadi rumah inap. Tepi jalan dipasang plang bertuliskan Guest House Kapon Jaya. Dia mengelola sendiri.

Kamar kosong dalam rumahnya dibangun jadi kamar mandi dan WC dalam, pasang AC. Bagian belakang dibangun beberapa kamar memanjang seperti kos-kosan. Dia melengkapinya dengan AC dan springbed.

Usahanya menuai pundi-pundi. Hilir mudik tamu tanpa henti membawa berkah baginya. Bahkan ada tamu yang menyewa berbulan-bulan.

"Biasanya tim ahli geologi atau kementerian. Mereka itu bisa sampai 4 bulan," kata dia.

Harga sekamar dipatok Rp 300.000 per hari termasuk sarapan pagi. Keuntungan per bulan, kata Sujatmiko, biasa di atas Rp 50 juta sejak ada IKN.

Dari penghasilan itu, kini ia bangun hotel. Lokasinya terpisah berjarak sekitar 1 kilometer dari Guest House.

Baca juga: Pembangunan IKN Diperkirakan Serap 21 Juta Ton Semen

Standar hotel yang dibangun Sujatmiko ada hanya 16 kamar. Namun, 8 kamar yang dia kebut duluan. Biar segera diisi tamunya.

Sujatmiko awalnya merupakan honorer di kantor Desa Bukit Raya. Dia bekerja sudah 15 tahun sebagai bendahara desa.

Namun, sejak akhir 2019 saat Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai IKN, dia memilih berhenti dan fokus mengembangkan usaha. "Saya minta resign. Ternyata hasil lumayan," kata dia.

Tiap bulan, rata-rata di atas lima kamarnya terisi. "Itu belum termasuk rombongan. Biasanya kamar langsung penuh kalau rombongan, " tutur dia.

Karena lokasinya yang representatif, Guest House Kapon Jaya selalu direkomendasikan pihak kecamatan jika ada permintaan penginapan dari tamu yang hendak ke IKN.

"Selama IKN ini satu-satunya guest house saya yang ditunjuk kecamatan untuk layani tamu. Saya sampai pergi diklat (pendidikan dan latihan) ke Bandung dan Jakarta soal perhotelan ini," ungkapnya.

Baca juga: 2 Permukiman Tertua di Kawasan IKN Ini Nikmati Air dari Sungai dan Embung

Sujatmiko, pemilik Guest House Kapon Jaya di Desa Bumi Harapan, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, saat ditemui tim Kompas.com, Minggu (22/5/2022).KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON Sujatmiko, pemilik Guest House Kapon Jaya di Desa Bumi Harapan, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, saat ditemui tim Kompas.com, Minggu (22/5/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com