PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.com - "Saya seperti dapat durian runtuh karena IKN (ibu kota negara)," demikian Sujatmiko memulai obrolan dengan tim Kompas.com, Minggu (22/5/2022).
Hari itu tim melakukan perjalanan ke IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim), dan menginap di Guest House Kapon Jaya di Desa Bumi Harapan.
Guest House ini milik Sujatmiko. Hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari titik nol IKN.
Baca juga: Selain Jabodetabek, IKN Nusantara Potensial buat Investasi Properti
Bangunan rumahnya biasa. Ada halaman parkir. Ada teras rumah. Tapi dia rehab jadi rumah inap. Tepi jalan dipasang plang bertuliskan Guest House Kapon Jaya. Dia mengelola sendiri.
Kamar kosong dalam rumahnya dibangun jadi kamar mandi dan WC dalam, pasang AC. Bagian belakang dibangun beberapa kamar memanjang seperti kos-kosan. Dia melengkapinya dengan AC dan springbed.
Usahanya menuai pundi-pundi. Hilir mudik tamu tanpa henti membawa berkah baginya. Bahkan ada tamu yang menyewa berbulan-bulan.
"Biasanya tim ahli geologi atau kementerian. Mereka itu bisa sampai 4 bulan," kata dia.
Harga sekamar dipatok Rp 300.000 per hari termasuk sarapan pagi. Keuntungan per bulan, kata Sujatmiko, biasa di atas Rp 50 juta sejak ada IKN.
Dari penghasilan itu, kini ia bangun hotel. Lokasinya terpisah berjarak sekitar 1 kilometer dari Guest House.
Baca juga: Pembangunan IKN Diperkirakan Serap 21 Juta Ton Semen
Standar hotel yang dibangun Sujatmiko ada hanya 16 kamar. Namun, 8 kamar yang dia kebut duluan. Biar segera diisi tamunya.
Sujatmiko awalnya merupakan honorer di kantor Desa Bukit Raya. Dia bekerja sudah 15 tahun sebagai bendahara desa.
Namun, sejak akhir 2019 saat Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai IKN, dia memilih berhenti dan fokus mengembangkan usaha. "Saya minta resign. Ternyata hasil lumayan," kata dia.
Tiap bulan, rata-rata di atas lima kamarnya terisi. "Itu belum termasuk rombongan. Biasanya kamar langsung penuh kalau rombongan, " tutur dia.
Karena lokasinya yang representatif, Guest House Kapon Jaya selalu direkomendasikan pihak kecamatan jika ada permintaan penginapan dari tamu yang hendak ke IKN.
"Selama IKN ini satu-satunya guest house saya yang ditunjuk kecamatan untuk layani tamu. Saya sampai pergi diklat (pendidikan dan latihan) ke Bandung dan Jakarta soal perhotelan ini," ungkapnya.
Baca juga: 2 Permukiman Tertua di Kawasan IKN Ini Nikmati Air dari Sungai dan Embung