Tak hanya Guest House, Sujatmiko juga membuka usaha katering. Usaha ini jauh sebelum IKN sudah ia tekuni.
Biasanya, Sujatmiko menyiapkan nasi kotak untuk Polsek Sepaku. Hanya saja, orderan tiba-tiba meledak saat ada IKN.
"Pernah ada acara di IKN pesanannya bisa sampai 1.000 kotak (nasi)," kata dia.
Ketika kunjungan kementerian pun, kadang Sujatmiko yang diminta menyiapkan makanannya.
Pria yang akrab disapa Pak Kapon ini tidak sekadar membual. Di bagian ruang tamu, terpampang foto dirinya dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.
"Sepaku sekarang ramai setelah dapat wahyu (ditunjuk) dari presiden sebagai IKN," kata dia.
Baca juga: Proyek Intake Sepaku untuk IKN Dikebut, Sisa Pembebasan Lahan Diklaim Tak Jadi Soal
Jauh sebelum ada IKN, Sepaku merupakan kecamatan dengan kondisi jalan rusak parah, debu dan sepi.
Tapi kini, jalan menuju Sepaku dari simpang tiga Samboja sudah mulus. Harga tanah melejit setelah ditetapkan IKN.
Hilir mudik pengunjung ke IKN tetap saja ramai. Saat tim Kompas.com meninjau titik nol IKN, antrean panjang depan pintu masuk mengular. Ada 18 mobil berjejer menuju giliran masuk.
Mereka datang dari Balikpapan, Samarinda bahkan luar Kaltim untuk mengobati rasa penasaran titik nol IKN. Satu per satu mengabadikan momen. Pengelola membatasi pengunjung hanya 15 menit secara bergantian.
Saking ramainya, tim pengelola akhirnya membatasi kunjungan umum yang sebelumnya dibuka tiap hari, kini dibatasi hanya akhir pekan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.