Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Lau Kawar di Sumatera Utara, Daya Tarik dan Harga Tiket

Kompas.com - 24/05/2022, 21:07 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Danau Lau Kawar memiliki keindahan yang tidak kalah dibandingkan Danau Toba.

Danau Lau Kawar terletak di di bawah kaki Gunung Sinabung, Desa Kutagugung, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

Danau yang terkenal karena keindahan alamnya ini menjadi tempat rekreasi yang menarik serta penelitian.

Berikut ini daya tarik Danau Lau Kawar.

Daya Tarik Danau Lau Kawar

Danau Lau Kawar merupakan danau yang terletak di kaki Gunung Sinabung yang memiliki luas kurang lebih 200 hektar.

Danau dikelilingi pegunungan yang ditumbuhi pohon kayu hutan hujan tropis.

Wilayah ini merupakan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) dengan ketinggian 2.451 meter di atas permukaan laut.

Iklimnya di sekitar danau sejuk dengan suhu sekitar 16 sampai 17 derajat Celcius, sehingga kawasan ini tergolong subur.

Pemandangan di sekitar danau sangat indah. Air danau tenang dan bening. Sebelum letusan Gunung Sinabung pada 2011 di sekitar danau ditumbuhi anggrek yang membuat pemandangan sekitar semakin mengagumkan.

Baca juga: Ketenangan Danau Lau Kawar yang Terlupakan

Sementara, pinggiran danau terbentang lahan seluas 3 ha yang sangat cocok untuk berkemah dan bermalam. Banyak pengunjung yang mendirikan tenda di kawasan ini.

Selain menikmati danau, pengunjung juga dapat melakukan berbagai aktivitas di danau, seperti memancing, menyewa perahu, naik kapal boat, maupun panjat tebing.

Harga Tiket Danau Lau Kawar

Pengunjung tidak dikenakan retribusi di Danau Kawar. Mereka hanya dikenakan membayar tiket parkir kendaraan, yaitu Rp 5.000 untuk kendaran roda dua dan Rp 10.000 untuk kendaraan roda empat.

Rute ke Danau Lau Kawar

Danau Lau Kawar berjarak kurang lebih 27 km ke Kota Berastagi.

Dari Kota Berastagi akan melewati Jalan Simpang Empat-Jalan Lau Kawar-Danau Lau Kawar.

Perjalanan ke Danau Lau Kawar cukup menyenangkan karena pemandangan alamnya indah dari berbagai macam tanaman.

Perjalanan ini juga akan melewati rumah adat karo yang telah berusia ratusan tahun di Desa Lingga.

Danau Lau Kawar di Sumatera Utara Shutterstock/Usman Ridwansyah Danau Lau Kawar di Sumatera Utara

Legenda Terbentuknya Danau Lau Kawar

Di tengah masyarakat berkembang berbagai versi cerita terbentuknya Danau Lau Kawar.

Baca juga: Keindahan Air Terjun Situmurun yang Mengalir turun ke Danau Toba

Nama kawar yang melekat pada Danau Lau Kawar adalah nama sebuah desa yang subur serta masyarakatnya memiliki mata pencaharian bercocok tanam. Hingga, hasil panen desa itu selalu melimpah.

Suatu saat, Desa Kawar mendapatkan hasil panen yang berlipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Untuk mengucap rasa syukur, penduduk desa mengadakan pesta adat yang lebih meriah dari tahun sebelumnya.

Semua persiapan dilakukan, mulai memasak, menyediakan pakaian warna-warni, perhiasan hingga menghias desa.

Semua penduduk bergotong royong saling bahu membahu demi kelancaran upacara adat yang akan digelar.

Upacara adat dimeriahkan dengan pagelaran Gendang Guro-Guro Aron yang merupakan musik khas masyarakat Karo.

Pesta yang dilakukan setahun sekali ini dihadiri oleh seluruh penduduk kecuali seorang nenek tua renta yang sedang lumpuh. Anak, cucu, dan menantu yang hadir melupakan mengirim makanan untuk nenek.

Saat pesta usai, mareka baru ingat untuk mengirim makanan kepada nenek.

Namun di tengah perjalanan, cucu telah memakan isi bungkusan dan yang tersisa hanya tulang belulang.

Nenek yang tidak mengetahui hal tersebut mengira anak dan menantunya telah tega melakukan hal tersebut. Maka, ia merasa sedih dan terhina. Air matanya tidak terbendung lagi.

Kemudian, ia berdoa pada Tuhan agar mengutuk anak dan menantunya.

Baca juga: Sejarah Legenda Batu Gantung di Tepi Danau Toba

Tiba-tiba, langit menjadi mendung, guntur menggelegar memacah langit dan tidak lama hujan turun dengan lebat.

Penduduk desa pontang-panting menyelamatkan diri, namun semua tidak dapat diselamatkan. Desa dan seluruh penduduknya tenggelam dari keganasan alam. Alhasil, desa tersebut menjadi Danau Lau Kawar.

Selain cerita legenda, ada sejumlah pantangan di sekitar danau, seperti dilarang berkata kotor dan berbuat maksiat.

Jika dilanggar, penunggu danau akan marah dan diwarnai dengan datangnya badai secara tiba-tiba.

 

Sumber:

www.indonesia.go.id
pariwisata.karokab.go.id
superapps.kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com