Ketua LPMK Joglo, Sri Mulyono, menilai program vaksinasi Covid-19 jemput bola yang dijalankan Pemkot sangat membantu warga dalam mengakses vaksin.
Dia melihat sendiri ada banyak warga Joglo yang pada akhirnya mengakses vaksinasi yang diadakan di lingkungan sekitar tempat tinggal.
“Pemikiran dan kendala antara satu warga dengan warga yang lain kan bisa beda-beda. Saya yakin pasti lah ada warga yang awalnya enggan untuk pergi ke puskesmas atau rumah sakit, terus pada akhirnya mau divaksinasi ketika kegiatannya itu diadakan di dekat rumah,” pendapat dia.
Mulyono juga mengapresiasi warga yang telah bersedia divaksinasi, terutama hingga dosis booster.
Sebab, siapa pun orang yang telah divaksinasi sama juga telah bersedia membantu orang lain terhindar dari Covid-19.
Dalam kurun waktu yang sama, sejumlah puskesmas di Solo juga telah mengagendakan pelaksanaan vaksinasi dengan sistem jemput bola di lingkungan warga. Hal itu dapat dipantau di media sosial mereka.
Banyak puskesmas di Kota Bengawan tampak aktif mengunggah informasi agenda vaksinasi terbaru di Instagram baik di feed maupun stories. Informasi agenda vaksinasi biasanya akan diunggah ulang di Instagram milik DKK Solo (@dinkesurakarta).
Misalnya, Puskesmas Setabelan pada Kamis (12/5/2022), mengunggah informasi agenda vaksinasi booster untuk pelaksanaan tanggal 13, 14, dan 20 Mei di Instagram.
Baca juga: Bakal Terbang ke Paris, Gibran Akan Pamerkan UMKM Kota Solo
Vaksinasi itu di antaranya diadakan di Kos Griya Adipraya Margoyudan untuk menyasar warga RW 001, 002, dan 003 Kelurahan Setabelan, di Posbindu Insan Jaga Raga untuk menyasar warga RW 007, 008, dan 009 Setabelan, dan di Sekretariat KWT Handayani RW 005 untuk menyasar warga RW 004, 005, dan 006.
Pada hari itu, Puskesmas Manahan juga mengunggah informasi agenda vaksinasi dosis 1, dosis 2, dan booster dengan sistem jemput bola khusus di Kelurahan Mangkubumen, Banjarsari, di Instagram.
Lengkapnya, puskesmas mengumumkan akan mengadakan vaksinasi pada 13 Mei di Posyandu RW 003, pada 14 Mei di Masjid Siti Aisyah belakang Stadion Manahan, pada 17 Mei di rumah Hariadi Giarso RW 005, pada 18 Mei di Posyandu RW 002, pada 19 Mei di rumah Bekti Karebet RW 013, dan pada 21 Mei di Posyandu RW 001.
Tak mau kalah, Puskesmas Kratonan membagikan pula informasi agenda vaksinasi dosis 2 dan booster di media sosialnya.
Vaksinasi akan diadakan pada tanggal 12, 13, dan 14 Mei dengan mengambil tempat di Pendapa Kelurahan Kratonan, Pendapa Kelurahan Danukusuman dan Pendapa Kelurahan Joyotakan.
Kepala UPTD Puskesmas Sibela, Haryanti Katrini Mulyaningrum, menyampaikan, selain menerapkan sistem jemput bola ke lingkungan warga, Puksemas Sibela telah mengadakan program vaksinasi malam untuk menggenjot capaian vaksinasi.
Dalam pelaksanaan program ini, puskesmas membuka pelayanan vaksinasi pada malam hari di puskesmas induk.
Sasaran utamanya adalah para pekerja yang terkendala jam kerja untuk mengakses vaksin pada siang hari.
“Kami bersama beberapa puskesmas rawat inap lain di Solo melayani vaksinasi malam. Pelayanan ini juga kami buka selama Ramadhan kemarin mulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB,” ungkap dia.
Dalam menjangkau warga untuk divakasinasi, Katrini bercerita, puskesmasnya selama ini selalu keroyokan atau bekerja sama dengan sejumlah pihak.
Ini termasuk Polri, TNI, dan berbagai komunitas masyarakat, terutama kader kesehatan.
Dia merasa beruntung kader kesehatan di wilayah Mojosongo sangat aktif dalam melakukan pendekatan kepada warga perihal masalah kesehatan selama ini, termasuk mempromosikan vaksinasi Covid-19.
Mereka bukan hanya rutin memberikan sosialisasi di forum-forum warga.
Katrini menuturkan, para kader kesehatan juga tampak luar biasa dengan turut menjalankan kegiatan door-to-door untuk menemukan warga yang belum divaksinasi.
Ketika ada warga yang belum atau menolak vaksinasi, kata dia, para kader kesehatan ikut proaktif membantu petugas kesehatan memberikan edukasi, meyakinkan mereka akan pentingya memperoleh vaksin.
“Kami bersyukur, capaian vaksinasi kami sudah cukup tinggi. Nah, untuk booster sekarang ini memang cukup menantang karena sebagian warga merasa sudah cukup hanya dengan dua dosis. Ini PR kami untuk terus jemput bola," ujar Katrini.
Dia menyampaikan, puskemasnya selama pandemi terus rutin menjalin komunikasi dengan kader kesehatan.
Puskesmas menjadwalkan pertemuan setidaknya sebulan sekali dengan mereka untuk sharing informasi perihal penanganan Covid-19. Forum ini di luar agenda pertemuan rutin untuk membahas persoalan kesehatan lain, seperti stunting dan tuberkulosis (TBC/TB).
“Kami intens berkomunikasi dengan kader. Mereka ini kan ujung tombak kami di wilayah. Berbagai program maupun kendala di lapangan biasa kami bahas juga lewat grup (WA),” kata Katrini.
Baca juga: Dari Solo ke Surabaya, Ini Sejarah Grup Lawak Aneka Ria Srimulat (1)
Salah satu kader kesehatan Puskesmas Sibela, Dyah Retno A (51), menyebut gampang-gampang susah untuk bisa mengajak warga mengakses vaksin Covid-19. Pasalnya, tidak semua warga menyambut antusias program vasinasi untuk mencegah penularan virus corona ini. Terlebih di awal-awal program vaksinasi, ketika masyarakat masih harus mengantre panjang.