“Dulu itu beberapa warga ada yang baru mau divaksin setelah saya ambilkan dulu formulir screening dan didaftarkan di puskesmas. Mereka enggan antre sendiri. Untuk sekarang, layanan vaksinasi sudah enggak begitu antre. Jadi saya biasanya arahkan langsung rawuh,” kata dia.
Dyah bercerita, ketika mencoba mengedukasi warga soal vaksinasi, dia selalu menekankan bahwa itu penting bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga orang lain, terutama anggota keluarga di rumah.
Dia melihat ada banyak warga di lingkungannya yang kooperatif saat diajak vaksinasi.
“Jumlah warga yang belum divaksinasi sama sekali (belum menerima dosis 1) sangat sedikit. Tinggal mereka-mereka yang keliru menganggap vaksin haram dan sejenisnya. Kebanyakan warga sudah divaksinasi lengkap,” kata dia.
Di lapangan, Dyah tak hanya bertugas mendorong pergerakan warga untuk menjangkau vaksin dalam rangka penanganan pandemi.
Para kader kesehatan juga diarahkan untuk menjadi tracer kasus. Dia mengaku tidak keberatan melakukan tugas penelurusan kontak tersebut.
“Harus ada yang menjadi pelopor ya. Bagi saya, tugas ini adalah ‘panggilan’. Saya ingin bermanfaat untuk orang lain. Harapan saya sekarang, warga harus bisa saling bekerja sama untuk melawan pandemi ini,” ujar ibu satu anak itu.
Harapan serupa dituturkan oleh kader kesehatan di wilayah Puskesmas Banyuanyar, Banjarsari, Indri Hastuti (41).
Baca juga: Saat Gibran Rakabuming Jadi Pejual Es Krim di CFD Solo...
Dia menyebut, tidak bisa petugas kesehatan dan kader kesehatan bekerja sendiri untuk mengalahkan pandemi.
Indri ingin warga bukan hanya mendukung program vaksinasi Covid-19, melainkan juga bisa terus mengimplementasikan protokol kesehatan (prokes).
“Sejauh ini sih tidak ada kendala yang begitu berarti. Ketika saya membagikan informasi vaksinasi di grup, banyak warga yang merespons. Terlebih setelah hantaman gelombang kedua Covid-19 yang parah pada Juni-Juli 2021. Banyak warga punya keinginan untuk vaksinasi,” beber Indri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.