Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemput Bola Vaksinasi Covid-19 hingga ke Pos Ronda, Belajar dari Solo...(Bagian 1)

Kompas.com - 24/05/2022, 08:27 WIB
Irawan Sapto Adhi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Praktik baik penanganan pandemi Covid-19 dengan percepatan vaksinasi dilakukan di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Mulai dari jemput bola hingga ke rumah warga dan pos ronda, gerak cepat pemerintah kelurahan, serta keterbukaan informasi. Seperti apa hasilnya?

SOLO, KOMPAS.com – Puluhan orang berduyun-duyun mendatangi rumah Sri Haryanto (70) di Kampung Tegalharjo, RW 003 RW 011 Kelurahan Joglo, Banjarsari, Solo, pada Selasa (10/5/2022) pagi.

Lebih banyak dari mereka datang dengan berjalan kaki daripada naik kendaraan.

Agung Sutaryanto (50) dan Dwi Darmini (51) termasuk di antaranya. Jarak yang dekat membuat pasangan suami istri itu berpikir tak perlu repot-repot pakai sepeda motor.

Rumah mereka berada di RT 002 RW 011 Kelurahan Banjarsari, hanya berjarak sekitar 350 meter dari lokasi tujuan.

Kedatangan Agung dan Dwi ke rumah salah satu tokoh masyarakat Solo yang akrab disapa Pak Gareng saat itu adalah untuk mengakses layanan vaksinasi Covid-19 dosis lanjutan (booster).

Baca juga: Siswa di Solo Tetap Wajib Pakai Masker di Sekolah

 

Kegiatan tersebut diadakan oleh UPTD Puskesmas Gambirsari. Keduanya pun mengaku sangat terbantu dengan penyediaan layanan vaksinasi dengan sistem jemput bola itu.

Agung dan Dwi sudah menerima vaksin dosis lengkap sejak September 2021. Mereka mengaku paham betul akan manfaat vaksin dosis booster, yaitu untuk semakin meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan virus corona.

Tetapi, keduanya memilih tak langsung mengaksesnya pada awal Maret.

Dua bulan lalu, Dwi telah diberi tahu oleh kader kesehatan di tempat tinggalnya bahwa penyuntikan vaksin dosis booster bagi lansia dan masyarakat umum bisa diberikan minimal 3 bulan setelah menerima vaksinasi dosis kedua, tidak lagi 6 bulan.

Namun, dia saat itu berpikir pasti akan ada banyak orang lain yang ingin juga segera mendaftar vaksinasi booster di puskesmas.

Dwi dan Agung khawatir menghadapi antrean panjang layanan vaksinasi karena bisa membuat mereka tak bisa berjualan optimal untuk menyambung hidup.

Di samping itu, Dwi mengaku masih sedikit cemas ketika harus mendatangi fasilitas kesehatan di tengah pandemi.

Ini terkait dengan potensi yang lebih besar untuk bisa tertular Covid-19 maupun penyakit lain dari orang yang berobat.

Sebelum ini, dia sebenarnya pernah juga mendapatkan informasi terkait agenda vaksinasi Covid-19 booster yang diadakan di luar puskesmas.

Tetapi, karena berbagai pertimbangan, termasuk lokasinya yang dirasa masih cukup jauh dari rumah, Dwi baru mengakses vaksin ketiga kali ini.

“Layanan vaksinasi seperti ini (jemput bola) jelas sangat membantu warga karena praktis. Kami jadi tak perlu pergi ke puskesmas,” kata Dwi, saat ditemui Kompas.com setelah disuntik vaksin booster.

Sama seperti sebelum-sebelumnya, Dwi mendapat informasi agenda vaksinasi kali ini dari grup WhatsApp (WA) ibu-ibu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tingkat RW yang dibagikan oleh kader kesehatan.

Suaminya juga mendapatkan informasi tersebut. Bedanya, Agung memperolehnya dari grup WA bapak-bapak RT.

“Informasi program atau imbauan dari pemerintah kan selalu disebar di grup WA. Kalau pas ada agenda pertemuan, pengurus (PKK dan Posyandu) biasanya akan menyampaikannya juga secara langsung. Dari situ, kami (sebagai warga) jadi tahu apa-apa yang terjadi,” ungkap Dwi.

Pada hari itu, total ada 79 orang yang mengakses layanan vaksinasi booster di rumah Pak Gareng.

Dari jumlah tersebut, 54 orang di antaranya adalah masyarakat usia 18 tahun ke atas, 19 orang termasuk kelompok pra-lansia, dan 6 orang lansia.

Sebagian besar adalah penduduk Kelurahan Joglo atau warga sekitar.

 

Kelurahan bergerak cepat

Kepala UPTD Puskesmas Gambirsari, Heri Wijanarko menyampaikan, program vaksinasi jemput bola diadakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 di Kota Bengawan. Program ini diharapkan bisa mempermudah warga mendapat vaksin.

Puluhan orang berduyun-duyun mendatangi rumah Sri Haryanto (70) di Kampung Tegalharjo, RW 003/RW 011 Kelurahan Joglo, Banjarsari, Solo, Jateng, untuk mengikuti vaksinasi booster yang diadakan UPTD Puskesmas Gambirsari, pada Selasa (10/5/2022) pagi.IRAWAN SAPTO ADHI Puluhan orang berduyun-duyun mendatangi rumah Sri Haryanto (70) di Kampung Tegalharjo, RW 003/RW 011 Kelurahan Joglo, Banjarsari, Solo, Jateng, untuk mengikuti vaksinasi booster yang diadakan UPTD Puskesmas Gambirsari, pada Selasa (10/5/2022) pagi.

“Jadi, warga yang mungkin punya kendala dengan jarak antara rumah dengan faskes, kami persilakan untuk mengakses vaksin Covid-19 di lokasi terdekat yang sudah disediakan,” ungkap dia.

Bagaimanapun, kata Heri, jarak bisa menjadi salah satu kendala dalam upaya percepatan vaksinasi ini.

Dia mengatakan, Puskesmas Gambirsari sudah seringkali mengadakan program vaksinasi jemput bola di lingkungan masyarakat. Sistem ini bahkan sudah dijalankan sejak Puskesmas mendorong vaksinasi dosis pertama.

Beberapa lingkungan warga yang pernah dijadikan tempat vaksinasi oleh Puskesmas Gambirsari, di antaranya yakni Balai Pertemuan RW 019 Banjarsari, Kampung Sumber Nayu RT 002 RW 006 Joglo, pos ronda Kampung Bakalan RT 004 RW 012 Joglo, Kampung Sendang Asri RT 002 RW 010 Banjarsari, Balai Pertemuan RT 006 RW 002 Banjarsari, GOR Rahma RW 018 Kadipiro, termasuk Pendapa Kelurahan Kadipiro, Pendapa Kelurahan Joglo, Pendapa Kelurahan Banjarsari, Puskesmas Pembantu (Pustu) Krembyongan, dan Pustu Clolo.

Puskesmas Gambirsari juga sempat bekerja sama dengan sejumlah institusi pendidikan untuk mengadakan vaksinasi, seperti di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Intheos Surakarta dan MAN 1 Surakarta.

Menurut Heri, sistem jemput bola efektif dilakukan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi.

“Untuk vaksin booster, sekarang kan sudah banyak warga yang mendapatkanya. Di wilayah kami sendiri, capaiannya sudah lebih dari 50 persen dari target. Kami tinggal cari yang belum. Untuk melakukan ini, kami akan terus jemput bola sambil tetap membuka layanan di puskesmas,” ungkap dia.

Baca juga: Ganjar Ajak Perajin Alat Musik Nonton Dream Theater di Solo

Nyatanya, Puskesmas Gambirsari sudah membuat agenda vaksinasi jemput bola untuk sepekan ke depan.

Puskesmas di antaranya telah menjadwalkan kegiatan vaksinasi booster dengan pendaftaran langsung di tempat, yakni di Posyandu Lemah Abang RT 004 RW 019 Kadipiro pada Rabu (11/5/2022) dan Jumat (13/5/2022) di Sendang Asri RT 002 RW 010 Banjarsari.

Sementara untuk Sabtu (14/5/2022), pelayanan vaksinasi Covid-19 yang ditujukan untuk masyarakat umum usia 18+ (dosis 1, dosis 2, dan booster) dan untuk anak usia 6-11 tahun (dosis 1 dan dosis 2) akan diadakan di puskesmas induk.

Lurah Joglo, Hariyo Seno, mendukung penuh pelaksanaan vaksinasi warga dengan sistem jemput bola yang digawangi oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo.

Dia sangat berharap kepada masyarakat untuk bisa menyambut program vaksinasi ini demi kebaikan bersama dan menghentikan pandemi.

Seno ingin semua warga bisa mendapatkan vaksinasi hingga dosis lanjutan.

Seno mengeklaim, dirinya selama ini selalu berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mengajak masyarakat mengakses vaksin.

Ketika ada agenda pelaksanaan vaksinasi khususnya di wilayah Joglo dan di lingkungan terdekat, dia memastikan akan langsung membagikan informasi tersebut ke warga lewat media sosial milik pribadi maupun pemerintah kelurahan.

Jika bertepatan dengan jadwal pertemuan, Seno akan mengumumkan berbagai hal itu secara langsung di forum.

“Setelah deal dengan puskesmas dan Pak Gareng terkait agenda vaksinasi ini misalnya, kan langsung saya sebar. Jebret...Saya minta semuanya ajak warga yang belum vaksin booster untuk datang,” kata dia sambil mencoba menunjukkan satu per satu pesannya yang telah dikirim di grup WA.

Seno di antaranya telah mengirim pesan itu di grup WA pengurus RT, grup pengurus RW, grup pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), grup Posyandu kelurahan, grup pengurus PKK kelurahan, grup Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Makmur Joglo, grup Karang Taruna Indonesia (KTI) Joglo, grup Sarana Komunikasi Joglo yang berisi warga Joglo dari berbagai kalangan, termasuk grup Pamong Banjarsari yang isinya adalah para lurah di Kecamatan Banjarsari, dan grup Forum Lintas Sektor Kecamatan Banjarsari.

Monggo Ketua RT, RW, LPMK, PKK, KTI, untuk mengajak warganya yang belum vaksin segera vaksin di rumah Bp. Sri Haryanto Gareng RT.03 RW.XI Joglo,” demikian tulisnya di WA melengkapi keterangan gambar poster agenda vaksinasi booster yang dibikin Puskesmas Gambirasi.

 

Tampilan aplikasi WhatsApp (WA) milik Lurah Joglo, Banjarsari, Solo, Jateng, Hariyo Seno, yang mengirim pesan undangan vaksinasi booster ke warganya, Selasa (10/5/2022). Berkat upaya jemput bola, capaian vaksinasi booster Kota Solo sementara menjadi yang tertinggi di Jateng.IRAWAN SAPTO ADHI Tampilan aplikasi WhatsApp (WA) milik Lurah Joglo, Banjarsari, Solo, Jateng, Hariyo Seno, yang mengirim pesan undangan vaksinasi booster ke warganya, Selasa (10/5/2022). Berkat upaya jemput bola, capaian vaksinasi booster Kota Solo sementara menjadi yang tertinggi di Jateng.

Ketua LPMK Joglo, Sri Mulyono, menilai program vaksinasi Covid-19 jemput bola yang dijalankan Pemkot sangat membantu warga dalam mengakses vaksin.

Dia melihat sendiri ada banyak warga Joglo yang pada akhirnya mengakses vaksinasi yang diadakan di lingkungan sekitar tempat tinggal.

“Pemikiran dan kendala antara satu warga dengan warga yang lain kan bisa beda-beda. Saya yakin pasti lah ada warga yang awalnya enggan untuk pergi ke puskesmas atau rumah sakit, terus pada akhirnya mau divaksinasi ketika kegiatannya itu diadakan di dekat rumah,” pendapat dia.

Mulyono juga mengapresiasi warga yang telah bersedia divaksinasi, terutama hingga dosis booster.

Sebab, siapa pun orang yang telah divaksinasi sama juga telah bersedia membantu orang lain terhindar dari Covid-19.

Keroyokan gelar vaksinasi

Dalam kurun waktu yang sama, sejumlah puskesmas di Solo juga telah mengagendakan pelaksanaan vaksinasi dengan sistem jemput bola di lingkungan warga. Hal itu dapat dipantau di media sosial mereka.

Banyak puskesmas di Kota Bengawan tampak aktif mengunggah informasi agenda vaksinasi terbaru di Instagram baik di feed maupun stories. Informasi agenda vaksinasi biasanya akan diunggah ulang di Instagram milik DKK Solo (@dinkesurakarta).

Misalnya, Puskesmas Setabelan pada Kamis (12/5/2022), mengunggah informasi agenda vaksinasi booster untuk pelaksanaan tanggal 13, 14, dan 20 Mei di Instagram.

Baca juga: Bakal Terbang ke Paris, Gibran Akan Pamerkan UMKM Kota Solo

Vaksinasi itu di antaranya diadakan di Kos Griya Adipraya Margoyudan untuk menyasar warga RW 001, 002, dan 003 Kelurahan Setabelan, di Posbindu Insan Jaga Raga untuk menyasar warga RW 007, 008, dan 009 Setabelan, dan di Sekretariat KWT Handayani RW 005 untuk menyasar warga RW 004, 005, dan 006.

Pada hari itu, Puskesmas Manahan juga mengunggah informasi agenda vaksinasi dosis 1, dosis 2, dan booster dengan sistem jemput bola khusus di Kelurahan Mangkubumen, Banjarsari, di Instagram.

Lengkapnya, puskesmas mengumumkan akan mengadakan vaksinasi pada 13 Mei di Posyandu RW 003, pada 14 Mei di Masjid Siti Aisyah belakang Stadion Manahan, pada 17 Mei di rumah Hariadi Giarso RW 005, pada 18 Mei di Posyandu RW 002, pada 19 Mei di rumah Bekti Karebet RW 013, dan pada 21 Mei di Posyandu RW 001.

Tak mau kalah, Puskesmas Kratonan membagikan pula informasi agenda vaksinasi dosis 2 dan booster di media sosialnya.

Vaksinasi akan diadakan pada tanggal 12, 13, dan 14 Mei dengan mengambil tempat di Pendapa Kelurahan Kratonan, Pendapa Kelurahan Danukusuman dan Pendapa Kelurahan Joyotakan.

Kepala UPTD Puskesmas Sibela, Haryanti Katrini Mulyaningrum, menyampaikan, selain menerapkan sistem jemput bola ke lingkungan warga, Puksemas Sibela telah mengadakan program vaksinasi malam untuk menggenjot capaian vaksinasi.

Dalam pelaksanaan program ini, puskesmas membuka pelayanan vaksinasi pada malam hari di puskesmas induk.

Sasaran utamanya adalah para pekerja yang terkendala jam kerja untuk mengakses vaksin pada siang hari.

“Kami bersama beberapa puskesmas rawat inap lain di Solo melayani vaksinasi malam. Pelayanan ini juga kami buka selama Ramadhan kemarin mulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB,” ungkap dia.

Dalam menjangkau warga untuk divakasinasi, Katrini bercerita, puskesmasnya selama ini selalu keroyokan atau bekerja sama dengan sejumlah pihak.

Ini termasuk Polri, TNI, dan berbagai komunitas masyarakat, terutama kader kesehatan.

Dia merasa beruntung kader kesehatan di wilayah Mojosongo sangat aktif dalam melakukan pendekatan kepada warga perihal masalah kesehatan selama ini, termasuk mempromosikan vaksinasi Covid-19.

Mereka bukan hanya rutin memberikan sosialisasi di forum-forum warga.

Katrini menuturkan, para kader kesehatan juga tampak luar biasa dengan turut menjalankan kegiatan door-to-door untuk menemukan warga yang belum divaksinasi.

Ketika ada warga yang belum atau menolak vaksinasi, kata dia, para kader kesehatan ikut proaktif membantu petugas kesehatan memberikan edukasi, meyakinkan mereka akan pentingya memperoleh vaksin.

“Kami bersyukur, capaian vaksinasi kami sudah cukup tinggi. Nah, untuk booster sekarang ini memang cukup menantang karena sebagian warga merasa sudah cukup hanya dengan dua dosis. Ini PR kami untuk terus jemput bola," ujar Katrini.

Dia menyampaikan, puskemasnya selama pandemi terus rutin menjalin komunikasi dengan kader kesehatan.

Puskesmas menjadwalkan pertemuan setidaknya sebulan sekali dengan mereka untuk sharing informasi perihal penanganan Covid-19. Forum ini di luar agenda pertemuan rutin untuk membahas persoalan kesehatan lain, seperti stunting dan tuberkulosis (TBC/TB).

“Kami intens berkomunikasi dengan kader. Mereka ini kan ujung tombak kami di wilayah. Berbagai program maupun kendala di lapangan biasa kami bahas juga lewat grup (WA),” kata Katrini.

Baca juga: Dari Solo ke Surabaya, Ini Sejarah Grup Lawak Aneka Ria Srimulat (1)

Salah satu kader kesehatan Puskesmas Sibela, Dyah Retno A (51), menyebut gampang-gampang susah untuk bisa mengajak warga mengakses vaksin Covid-19. Pasalnya, tidak semua warga menyambut antusias program vasinasi untuk mencegah penularan virus corona ini. Terlebih di awal-awal program vaksinasi, ketika masyarakat masih harus mengantre panjang.

 

Dyah Retno A, kader kesehatan Puskesmas Sibela mengunjungi warga dalam kegiatan Posyandu door-to-door selama pandemi. Foto diambil belum lama ini.Dokumen Pribadi Dyah Retno A, kader kesehatan Puskesmas Sibela mengunjungi warga dalam kegiatan Posyandu door-to-door selama pandemi. Foto diambil belum lama ini.

“Dulu itu beberapa warga ada yang baru mau divaksin setelah saya ambilkan dulu formulir screening dan didaftarkan di puskesmas. Mereka enggan antre sendiri. Untuk sekarang, layanan vaksinasi sudah enggak begitu antre. Jadi saya biasanya arahkan langsung rawuh,” kata dia.

Dyah bercerita, ketika mencoba mengedukasi warga soal vaksinasi, dia selalu menekankan bahwa itu penting bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan juga orang lain, terutama anggota keluarga di rumah.

Dia melihat ada banyak warga di lingkungannya yang kooperatif saat diajak vaksinasi.

“Jumlah warga yang belum divaksinasi sama sekali (belum menerima dosis 1) sangat sedikit. Tinggal mereka-mereka yang keliru menganggap vaksin haram dan sejenisnya. Kebanyakan warga sudah divaksinasi lengkap,” kata dia.

Di lapangan, Dyah tak hanya bertugas mendorong pergerakan warga untuk menjangkau vaksin dalam rangka penanganan pandemi.

Para kader kesehatan juga diarahkan untuk menjadi tracer kasus. Dia mengaku tidak keberatan melakukan tugas penelurusan kontak tersebut.

“Harus ada yang menjadi pelopor ya. Bagi saya, tugas ini adalah ‘panggilan’. Saya ingin bermanfaat untuk orang lain. Harapan saya sekarang, warga harus bisa saling bekerja sama untuk melawan pandemi ini,” ujar ibu satu anak itu.

Harapan serupa dituturkan oleh kader kesehatan di wilayah Puskesmas Banyuanyar, Banjarsari, Indri Hastuti (41).

Baca juga: Saat Gibran Rakabuming Jadi Pejual Es Krim di CFD Solo...

Dia menyebut, tidak bisa petugas kesehatan dan kader kesehatan bekerja sendiri untuk mengalahkan pandemi.

Indri ingin warga bukan hanya mendukung program vaksinasi Covid-19, melainkan juga bisa terus mengimplementasikan protokol kesehatan (prokes).

“Sejauh ini sih tidak ada kendala yang begitu berarti. Ketika saya membagikan informasi vaksinasi di grup, banyak warga yang merespons. Terlebih setelah hantaman gelombang kedua Covid-19 yang parah pada Juni-Juli 2021. Banyak warga punya keinginan untuk vaksinasi,” beber Indri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com