Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nurhayati, Keluar dari Pabrik hingga Bangun Paragon Pemilik Brand Wardah dan Emina

Kompas.com - 23/05/2022, 12:18 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS com - Berangkat dari industri rumahan, Paragon pemilik sejumlah brand seperti Wardah, Make Over, dan Emina, bertranformasi menjadi perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia.

Lalu bagaimana tranformasi itu terjadi ?

Dalam acara Advisory Board Sharing Session ke-3 dengan tema Critical Success Factors in Cosmetics Industry, Nurhayati Subakat, pendiri PT Paragon Technology and Innovation (PTI) menceritakan tranformasi tersebut. 

Paragon didirikan tahun 1985. Perusahaan ini lahir setelah Nurhayati memutuskan untuk keluar dari pabrik kosmetik tempatnya bekerja.

Baca juga: Dengar Kisah Sukses Penerima Kartu Prakerja di Surabaya, Menko Airlangga Dorong Anak Muda Berwirausaha

 

Berbekal pengetahuan dan pengalaman, ia menemukan formulasi kosmetik dengan kualitas yang tidak berbeda jauh dengan kualitas di pasaran tetapi dengan harga yang lebih murah.

Mulai saat itu, produk-produknya mulai dipasarkan di salon-salon sekitar Tangerang dengan merk dagang “Putri”.

Pada tahun 1995, Paragon meluncurkan Wardah sebagai pionir kosmetik halal di Indonesia.

Merespons dinamisasi pasar, tahun 2010 dan 2014 Paragon kembali meluncurkan brand Make Over dan Emina.

Sejak tahun 2018, sudah ada 10 merk dagang besar yang lahir dari perusahaan besutan Nurhayati yang juga alumni Sekolah Farmasi ITB ini.

“Jadi kata kuncinya di sini bagaimana selalu berinovasi, mengeluarkan brand-brand baru, produk-produk baru hingga akhirnya Paragon bisa sampai melewati pandemi ini,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (23/5/2022).

Nurhayati menilai, industri kosmetik merupakan industri yang sangat menjanjikan. Pasalnya pertumbuhannya selalu tinggi daripada indutri lainnya.

Baca juga: Kisah Sukses Koperasi di Karawang, Olah Rumput Laut Jadi Produk Kering Agar-agar sampai Mi, Per Tahun Raup Untung Rp 6 Miliar

 

Untuk kategori kosmetik, Nurhayati menyebutkan bahwa PTI jauh melewati perusahaan lain dengan  share 29,7 persen. Berada di atas seluruh perusahaan lokal dan multinasional yang ada di Indonesia.

Meski begitu ada berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam mencapai bisnis berkelanjutan seperti yang dilakukan PTI.

Yakni menyelaraskan kebutuhan sumber daya yang ada, tuntutan pasar yang selalu dinamis, dan kemunculan pesaing yang semakin kompetitif.

Tantangan ini dapat direspons dengan 5 karakter (core value Paragon) yang terdiri atas ketuhanan, kepedulian, rendah hati, ketangguhan, serta inovasi.

“5 core value inilah yang seolah menjadikan PTI sebagai perusahaan yang bermanfaat, bertumbuh, dan berkelanjutan.” ucapnya.

Nurhayati juga membagikan pengetahuan tentang rumus marketing mix andalannya yang sering disebut (4+1) P yaitu product, price, placement, promotion, dan yang terakhir adalah pertolongan Tuhan.

Baca juga: Dampak PMK, Balikpapan Kekurangan 1.950 Ekor Sapi

Nurhayati menilai, segala kesuksesan PTI tak terlepas dari campur tangan tuhan. PTI bertekad menyebarkan kebermanfaatan dan berkontribusi dalam pembangunan negeri berdasarkan 4 pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan pemberdayaan perempuan.

"Bukan tumbuh dulu baru bermanfaat, tapi bagaimana kita tujuannya bermanfaat maka dari itu kita tumbuh. Semangat inilah yang kita pegang hingga sekarang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com