Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata penyelewengan uang negara sekitar Rp 3 miliar tersebut digunakan oleh pasutri itu untuk investasi online melalui PayPal oleh Fany.
Jatmiko mengatakan, mereka sudah mengembalikan Rp 1,4 miliar. Namun karena kerugian yang dialami Polres Blora Rp 1,6 miliar mereka pun ditahan di Rutan Blora sejak Rabu, 11 Mei 2022.
"Jadi para tersangka kami tahan selama 20 hari ke depan, dan akan kami segera limpahkan ke Pengadilan Tipikor Semarang untuk disidangkan," ujarnya.
Atas perbuatannya, kata Jatmiko mereka diduga melanggar Pasal 2 subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 Ayat 1 ke satu KUHP.
"Ancaman minimal 5 tahun penjara," pungkasnya.
(Penulis : Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor :Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.