Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Kokor Minse dan Pesan Ketekunan di Manggarai Barat, NTT

Kompas.com - 09/05/2022, 14:37 WIB
Markus Makur,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Gula merah hasil kokor minse disebut gola malang yang bisa dikonsumsi sendiri atau dijual.

Gola malang dibungkus dengan daun enau supaya tetap awet. Jika hasil gola malang dalam jumlah yang banyak maka dibuat dalam kemasan yang disebut dengan puteng (kumpulan ikatan gola malang dalam bentuk lingkaran) membentuk jaring laba-laba.

Semakin ke dalam lingkarannya semakin sedikit jumlah gola malang yang terusun. Jumlah gola malang dalam satu puteng biasanya ada 24 batang.

"Kokor minse seperti ini, bukan semua orang Kolang bisa melakukannya. Pekerjaan kokor minse adalah suatu keterampilan laki-laki Manggarai. Secara populasi masyarakat, bahwa yang spesifikasi atau dominan pekerjaan kokor minse di Manggarai adalah masyarakat Kolang," katanya.

"Karena ini suatu keterampilan, maka hasil kokor minse tidak hanya digunakan sebagai konsumsi, melainkan juga digunakan untuk bisnis untuk menambah penghasilan keluarga, bahkan dapat membiayai pendidikan, biaya perkawinan, dan sebagainya," jelas dia.

Baca juga: Lodok Lingko Ratung, Wisata Sawah Jaring Laba-laba di Manggarai NTT

Pesan di balik tradisi

Tradisi ini menyimpan pesan mendalam yang hingga kini masih diyakini oleh masyarakat.

Di antaranya adalah pesan mengenai ketekunan dan kesabaran. Sebab, dalam prosesnya, dua hal itu menjadi bekal penting.

Nggoro berharap, tradisi kokor minse dapat dimasukkan ke dalam konsep muatan lokal budaya Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Untuk itu, hendaknya pemerintah dapat memfasilitasi masyarakat agar kesejahteraan ekonomi meningkat. Di samping itu, kokor minse di Kolang, Kabupaten Manggarai Barat dapat menjadi sebuah wisata tradisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com