Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Buku Catatan Aliran Dana Hasil Bisnis Briptu HSB, Oknum yang Jadi Bos Tambang Emas Ilegal di Kaltara

Kompas.com - 07/05/2022, 17:48 WIB
Ahmad Dzulviqor,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

TANJUNG SELOR, KOMPAS.com – Ditreskrimsus Polda Kalimantan Utara (Kaltara) bersama tim gabungan khusus, menelaah dan meneliti buku catatan berisi aliran dana hasil bisnis ilegal Briptu HSB.

Oknum polisi aktif di Ditpolairud Polda Kaltara ini menjadi bos dari penambangan emas ilegal di Sekatak Buji, Kabupaten Bulungan, Kaltara.

Ditreskrimsus Polda Kaltara, AKBP Hendy F Kurniawan menegaskan, polisi masih melakukan upaya untuk memecahkan sejumlah kode dan nama-nama yang tertera dalam buku catatan yang ditemukan tim, saat menggeledah kediaman HSB.

Baca juga: Bagaimana Bisa Briptu HSB, Anggota Polisi Kaltara, Jadi Bos Tambang Emas Ilegal hingga Punya Harta Berlimpah?

"Karena masih kode dan beberapa ada namanya, masih proses analisa. Untuk nama (yang tercatat) tentunya masih memerlukan verifikasi dahulu keterkaitannya," ujarnya melalui pesan tertulis, Sabtu (7/5/2022).

Belum disebutkan secara pasti, berapa jumlah nama yang ada dalam buku catatan yang diduga sebagai penerima aliran dana hasil dari bisnis illegal HSB, ataupun sebagai penerima fee bagi nama yang membantu melancarkan aksi kejahatan HSB.

"Tim masih bekerja maksimal untuk bisa mengungkap bisnis ilegal apa saja yang dilakukan HSB," jawabnya.

Tim K9 Polda Kaltim membantu Ditreskrimsus Polda Kaltara memeriksa karung karung berisi pakaian bekas impor dari Malaysia di pelabuhan Malundung Tarakan Kaltara. Ada 17 kontainer yang bakal diperiksa karena selain miliki tambang emas illegal, oknum polisi Briptu HSB juga mengimpor rombengan dan melakukan money laundry.Dok.Muakbar Tim K9 Polda Kaltim membantu Ditreskrimsus Polda Kaltara memeriksa karung karung berisi pakaian bekas impor dari Malaysia di pelabuhan Malundung Tarakan Kaltara. Ada 17 kontainer yang bakal diperiksa karena selain miliki tambang emas illegal, oknum polisi Briptu HSB juga mengimpor rombengan dan melakukan money laundry.

Fokus pencarian narkoba

Saat ini, Ditreskrimsus Polda Kaltara terus melanjutkan penyelidikan kasus tambang illegal yang menjerat HSB.

Selain itu, tim Kepolisian bersama Bea Cukai Tarakan, dan tim K9 Polda Kalimantan Timur, fokus melakukan pencarian narkoba di tumpukan karung karung pakaian rombengan impor dari Malaysia, yang berada di pelabuhan Malundung, Kota Tarakan.

Baca juga: Terungkap, Oknum Polisi yang Ditangkap di Bandara Tarakan Ternyata Bos Tambang Emas Ilegal dan Mencoba Kabur


"Kita fokus ke penyelesaian pengecekan kontainer yang diduga ada narkoba," tegasnya.

Hendy mengaku belum tahu pasti, asal muasal keberadaan 17 kontainer berisi pakaian rombengan impor yang dikenal masyarakat sebagai barang Cakar atau Cap Karung, di pelabuhan Malundung ini.

Apakah pakaian branded bekas asal luar negeri tersebut, dibawa dari Tawau Malaysia langsung menuju Tarakan menggunakan speedboat, atau ada jalur persinggahan seperti Nunukan, dan kemungkinan lain.

"Masih kita dalami, sumber dan tujuannya," jawabnya.

Hendy menegaskan, kasus pakaian rombengan ini, telah naik ke tingkat penyidikan. Polda Kaltara memastikan isi 17 kontainer, tidak sesuai dengan manifes.

"Tim masih bekerja maksimal untuk bisa mengungkap bisnis ilegal apa saja yang dilakukan HSB," Hendy kembali menegaskan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com