Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Masjid Tertua di Jayapura Papua, Didirikan Pendatang Asal Maluku Tahun 1943

Kompas.com - 07/05/2022, 08:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Masjid Jami yang ada di Jalan Percetakan Negara 126, Kelurahan Gurabesi, Kecamatan Jayapura Utara adalah masjid tertua di Jayapura, Papua.

Masjid tersebut didirikan pendatang asal Maluku yang bekerja sebagiu buruh pelabuhan di Hollandia (sebutan lama Kota Jayapura) pada tahun 1943.

Tak ada penanda jika gedung berlantai tiga tersebut adalah sebuah masjid seperti kubah bulat dengan bulan sabit seperti umumnya rumah ibadah umat Islam.

Untuk menuju masjid, jemaah harus meniti lantai satu dan lantau dua yang difungsikan sebagai sekolah.

Baca juga: 5 Masjid Terunik di Indonesia, Bisa Buat Studi Religi Pelajar

Pengelola sekolah adalah Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif, yang memiliki Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Ma'arif, Sekolah Dasar Nurul Huda 1 Ma'arif, dan Sekolah Menengah Pertama Nurul Huda Ma'arif.

Masjid sendiri berukuran 12 meter x 12 meter atau kira-kira dua kali lapangan bulu tangkis dan mampu menampung 200 jamaah.

Dindingnya berlapis keramik hijau dan lantainya diberi keramik putih. Terdapat empat unit pendingin ruangan di dalam masjid yang hanya digunakan ketika salat Jumat.

Di luar aktivitas salat berjamaah, masjid kerap digunakan untuk tempat pertemuan pengurus, pengajian warga, dan belajar mengaji anak-anak.

Masjid Jami lokasinya hanya sekitar 200 meter dari Masjid Raya Baiturrahim yang menjadi rumah ibadah umat Muslim terbesar di Kota Jayapura.

Masjid Baiturrahim dibangun pada 1974 untuk mengakomodasi semakin meningkatnya jumlah umat Islam di Kota Jayapura.

Baca juga: Alasan di Balik Kesamaan Ciri-ciri Masjid Kuno di Jawa

Dibangun tahun 1943

Jayapura Tempoe Doeloejayapurakab.go.id Jayapura Tempoe Doeloe
Masjid Jami adalah rumah ibadah umat Muslim pertama yang dibangun di ibu kota Provinsi Papua pada 1943 silam.

Sejumlah buruh pelabuhan di Hollandia, nama Jayapura saat itu, adalah pencetus berdirinya Masjid Jami ketika Hindia Belanda masih berkuasa.

Ketika itu, pulau ini masih dikenal sebagai Niugini Belanda atau Nederlands Nieuw Guinea.

Para buruh itu adalah pendatang dari Buton, Ternate, Tidore, Halmahera, Waigeo, dan Salawati.

Semula, bangunan masjid hanya terdiri dari satu lantai di atas lahan seluas 1.440 meter persegi dengan atap dari seng dan kubah berbentuk limas seperti umumnya masjid di Jawa ketika itu.

Baca juga: Profil dan Sejarah Kabupaten Jayapura Papua

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com