Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Pasutri Pegawai KAI Tertabrak Kereta Api Sering Diprotes Warga karena Sirine Mati

Kompas.com - 01/05/2022, 09:12 WIB
Asip Agus Hasani,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Perlintasan kereta api sebidang tanpa palang pintu di Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, Blitar, Jawa Timur sudah lama menjadi keprihatinan warga setempat karena rawan kecelakaan.

Lokasi pasangan suami istri pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI), Yoga Bayu Legowo (31) dan Anisa Rachmawati (33), tertabrak kereta api hingga tewas pada Sabtu (30/4/2022) sore itu merupakan salah satu dari tiga perlintasan tanpa palang pintu di Pasirharjo yang rawan kecelakaan.

Kepala Desa Pasirharjo Chusana mengatakan beberapa tahun lalu Dinas Perhubungan memasang sirine dan lampu peringatan di tiga perlintasan tersebut. Namun, kata dia, sudah lebih dari satu tahun yang lalu sirine dan lampu di tiga perlintasan tanpa palang pintu itu tidak berfungsi.

Tidak berfungsinya, kata Chusana, membuat perlintasan tanpa palang pintu itu menjadi semakin rawan kecelakaan lantaran tiang sirine dan lampu masih berdiri di perlintasan.

"Warga yang melintas akan menganggap tidak ada bahaya dari kereta lewat saat hendak menyeberang karena tidak ada bunyi sirine atau pun lampu menyala. Padahal sirine dan lampu sudah mati," jelasnya.

Baca juga: Pasutri Pegawai KAI yang Tewas Tertabrak Kereta Api Hendak Ambil Nasi untuk Selamatan Keluarga

Kebanyakan warga sekitar Pasirharjo sudah memahami tidak berfungsinya sirine dan lampu peringatan tersebut. Namun tidak bagi warga luar Pasirharjo.

"Termasuk korban yang tadi. Meskipun mereka berasal dari desa tetangga, Desa Kendalrejo, tapi mereka sudah menetap di Bandung. Jadi kecil kemungkinan keduanya tahu bahwa sirine dan lampu tidak berfungsi," tuturnya.

Warga setempat dan perangkat pemerintah Desa Pasirharjo tidak tinggal diam. Warga sudah beberapa kali melaporkan kondisi matinya sirine dan lampu peringatan di tiga perlintasan tersebut kepada Dinas Perhubungan setempat.

Namun, hingga kini belum dilakukan perbaikan oleh pihak terkait sehingga warga sempat beberapa kali meminta agar tiang-tiang penyangga sirine dan lampu peringatan itu dibongkar saja.

Baca juga: Pasutri Pegawai KAI Tewas Tertabrak Kereta Api di Blitar, Sang Anak Selamat

"Alasan warga karena masih terlihatnya sirine dan lampu peringatan membuat warga terkecoh. Sirine dan lampu tidak menyala padahal ada kereta mau lewat. Ini berbahaya," ujarnya.

Warga berharap jika lampu dan sirine tak kunjung diperbaiki maka sebaiknya sirine dan lampu beserta tiangnya dibongkar saja. Karena usulan pembongkaran juga tidak dikabulkan, kata dia, pada Februari lalu warga bergotong royong memasang banner peringatan di tiga perlintasan tersebut.

Banner-banner berukuran 1,5 meter x 1 meter itu berbunyi "Awas...!!! Sirine Perlintasan Tidak Berfungsi. Pastikan Aman Sebelum Melintas".*

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com