Untuk mengantisipasi adanya kepadatan dan kemacetan, Polresta Solo telah menerjunkan tim pengurai kepadatan kendaraan yang berjumlah 5 tim, dengan anggota masing-masing 8 orang.
"Masing-masing dan mereka mengendarai sepeda motor, nantinya akan bergerak secara lebih lugas dan dinamis di lapangan. Ketika ada kepadatan atau bahkan kemacetan terjadi di sudut Kota Solo, melakukan langkah-langkah mengurai kepadatan," kata Ade.
Sementara itu, pemantauan juga dilaksanakan di beberapa titik pos pengamanan berada di Pos Faroko, Makuto, Palang Joglo, Jurung dan Banyuanyar.
Sedangkan untuk Pos Pelayanan berada di Pasar Klewer dan Pos Terpadu di Benteng Vastenburg.
Baca juga: Saat Raja Keraton Solo Saksikan Benteng Keraton Kartasura yang Dirusak
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) asal Fraksi NasDem, Eva Yuliana saat berada di Pos Terpadu di Benteng Vastenburg, meminta pemantauan ketat di pusat perbelanjaan dan pusat keramaian Kota Solo.
"Semua tahu orang Solo kalau menjelang Lebaran, pas Lebaran dan pasca Lebaran pasti yang namanya di singosaren (pusat pembelajaan) itu pasti penuh, kemudian juga di Pasar Klewer, ditingkatkan pemantau dan bisa secara integratif, bisa meningkatkan pelayanan masyarakat," kata Eva.
Terlebih lagi, Kota Solo saat ini terintergrasi dengan sistem Solo Smart City yang mampu mempermudah pelaporan, karena semua sistem terintegrasi.
"Terpilih menjadi pilot project Smart City ini kami bisa semakin jelas dan semakin bisa meningkatkan manajemen peningkatan dalam pelayanan masyarakat," kata Eva.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.