Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Petani Kelapa Sawit Merugi karena Harga TBS Anjlok 60 Persen

Kompas.com - 26/04/2022, 14:10 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Apkasindo (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Dr. Gulat ME Manurung, MP., CIMA,CAPO, menjelaskan kondisi petani kelapa sawit pasca-pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng (CPO) nasib petani sawit merugi.

Keresahan para petani sawit tersebut bertambah karena ulah para pengelola pabrik kelapa sawit (PKS) yang "curang" dalam memainkan harga.

Selain itu, kondisi ini diperparah dengan anjloknya harga tandan buah segar (TBS) anjlok hingga 60 persen di saat para petani akan menyambut lebaran.

Baca juga: Dampak Pelarangaan Ekspor CPO dan Minyak Goreng, Apkasindo: Kami Petani Sawit Hancur Lebur

"Jika tidak ada penjelasan dan tindakan tegas kepada pabrik kelapa sawit (PKS) nakal, apa boleh buat, saya sudah kehabisan jawaban kepada petani sawit di 22 Provinsi yang marah karena kondisi ini", katanya kepada Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

"Situasi memang mepet ke lebaran. Maka kami dari 146 DPD Apkasindo Kab/Kota dari 22 DPW Provinsi, akan demo secara virtual," tambah Gulat.

Baca juga: Harga Anjlok, Petani Sawit di Seluma Bengkulu Biarkan Buah Membusuk

Pemicu harga TBS anjlok

Ilustrasi perkebunan kelapa sawitShutterstock Ilustrasi perkebunan kelapa sawit

Menurut Gulat, pasca-kebijakan pelarangan ekspor CPO dan minyak goreng oleh Presiden Joko Widodo, kementerian terkait seharusnya sudah mengantisipasi anjloknya harga TBS.

Namun kenyataannya, kata Gulat, justru muncul isu bahwa larangan ekspor CPO identik dengan pengurangan kebutuhan TBS dalam jumlah yang besar.

"Itu informasi yang sesat. Tetapi sangat disayangkan sekali "tidak satupun kementerian terkait yang meluruskan pasca Pidato Presiden Jokowi" inilah roh permasalahannya. Sehingga terjadilah seperti saat ini harga TBS kami jatuh ambruk sampai 60%, dipermainkan," kata Gulat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com