PADANG, KOMPAS.com-Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mendapati sejumlah bus angkutan "zombie" atau tidak layak jalan mengangkut penumpang jelang mudik Lebaran 2022.
Bus itu kedapatan setelah BPTD menggelar ram check atau uji kelayakan bus mudik Lebaran di Terminal Anak Air, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (25/4/2022).
"Kami temukan saat bus itu masuk ke terminal. Kita ram check ternyata tidak layak jalan," kata Kepala BPTD Sumbar Deny Kusdyana kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: PO Bus di Karawang: 70 Persen Tiket Lebaran Sudah Dipesan, Harga Puncak Arus Mudik Naik 20 Persen
Deny mengatakan bus zombie ini buku uji kir mati, kartu pengawasan sudah kadaluarsa. Selain itu, saat dicek banyak yang tidak memenuhi standar keselamatan.
“Bus ini asal bawa saja. Bahkan dari body bus saja kurang layak. Tapi penumpang butuh bergerak, akhirnya penumpang naik saja. Biasanya bukan penumpang rutin, tapi penumpang dadakan. Ini yang kita khawatirkan,” kata Deny.
Deny mengungkapkan, bus “zombie” ini muncul setelah dua tahun pandemi Covid-19 tidak jalan disebabkan adanya penyekatan yang dilakukan pemerintah.
Akibatnya bus ini kurang pemeliharaan dan dipaksakan beroperasi.
“Pengemudinya juga, karena keperluan rumah tangga memaksa untuk beroperasi. Kita ingin kendaraan yang masuk kita periksa, untuk mengingatkan mereka dan penumpang untuk ekstra hati-hati,” tegas Deny.
Baca juga: Dishub Karawang Cek Kesiapan Angkutan Lebaran, Sejumlah Bus Harus Diperbaiki
Terhadap bus "zombie" ini, kata Deny, pihaknya memberlakukan sanksi tegas dengan menyita dokumennya.
"Dokumennya kita sita. Kemudian kita surati perusahaan busnya," jelas Deny.
Deny mengimbau masyarakat agar selektif memilih kendaraan yang akan ditumpangi.
Sebab dengan beredarnya bus zombie ini bisa memperbesar peluang kecelakaan yang terjadi.
"Jadi kita minta masyarakat selektif. Jangan asal naik saja. Bagi bus yang sudah diberi stiker, berarti sudah layak jalan. Ini lah yang dipilih," jelas Deny.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.