Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Bripka PS Polisi Wonogiri yang Ditembak Tim Resmob, Terlibat Pemerasan, Ditinggal di IGD oleh 2 Temannya

Kompas.com - 24/04/2022, 12:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Bripda PS, oknum Polres Wonogiri, Jawa Tengah terluka setelah ditembak tim Resmob Polresta Solo karena terlibat kasus pemerasan.

Penembakan terjadi di kawasan Makamhaji, Kabupaten Sukoharjo saat PS akan ditangkap pada Selasa (19/4/2022).

Kasus tersebut berawal dari laporan korban berinsial WP (66), warga Panjang, kecamatan Laweyan, Kota Solo ke Polresta Solo

Dalam laporan terungkap jika PS dan komplotannya mengintai serta mendokumentasikan korban yang sedang cek in di hotel kelas melati bersama seseorang yang bukan pasangan sahnya.

Baca juga: Polisi Wonogiri yang Tertembak karena Kasus Pemerasan Terancam Hukuman Pidana dan Pemecatan

Berbekal foto tersebut PS dan komplotannya meminta uang dengan cara memaksa. Jika tak menyerahkan uang, WP akan dilaporkan ke polisi.

Polisi yang melakukan penyelidikan berusaha menangkap tersangka dan sempat terjadi kejar-kejaran di kawasan TPU Pracimaloyo, Makamhaji.

Dengen mengemudikan mobil Daihatsu Xenia, komplotan itu berusaha menabrakkan mobilnya ke motor milik petugas.

Mereka juga tidak menggubris dua kali tembakan peringatan ke udara yang dikeluarkan petugas.

Bahkan mobil para pelaku menabrak dua pengendara motor yang melintas di TKP.

Petugas pun terpaksa menembak ke arah ban yang dikemudikan PS sebanyak dua kali untuk menghentikan laju mobil. Namun PS yang terluka melarikan diri meninggalkan TKP di Makamhaji.

Baca juga: Polisi Wonogiri Ditembak Tim Resmob Polresta Solo Diduga Peras Warga, Kompolnas: Tindak Tegas jika Terbukti Memeras

Dibawa ke IGD lalu ditinggal oleh temannya

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit
Awalnya PS yang mengalami luka tembak di perut dibawa ke RS Hidayah, Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.

Saat itu ia tak membawa identitas sementara dua orang yang mengantarnya telah pergi.

Pasien yang belakangan diketahui sebagai PS itu kemudian dirujuk ke RS DR Moewardi dengan pengawalan polisi.

Humas RS Hidayah Mojosongo, Agus Susilo mengatakan pasien datang pada Selasa sore sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca juga: Oknum Polisi yang Ditembak karena Peras Warga Saat Check In Ternyata Sudah Beberapa Kali Menjalani Sidang Kode Etik

Saat itu pasien mengalami luka di bagian perut dan ia datang dibawa dengan mobil bersama dua orang di dalamnya.

Dengan bantuan security RS, pasien dibawa ke IGD. Namun dua orang yang mengantarkan pasien pergi dengan mobil yang mereka bawa.

"Pasien dengan luka diperut bagian samping kanan dan kiri diindikasi luka tembak, ada dua luka tembus," kata Agung.

"Kemudian setelah diturunkan oleh dua orang dari mobil, pasien kami masukan ke IGD dan langsung ditinggal oleh dua orang yang mengantarkannya," tambah dia.

Baca juga: Kedapatan Simpan Ekstasi di Dalam Mobil, Seorang Oknum Polisi di Sumsel Ditahan

Saat dibawa ke RS Hidayah, pasien masih dalam keadaan sadar, tetapi dengan kondisi lemah.

Pasien segera diberi pertolongan kedaruratan. lantaran dua luka tembus diperut terus mengalami pendarahan.

Pihaknya RS juga memasang oksigen dan monitor untuk memantau kondisi pasien.

"Saat kami periksa tensinya juga masih normal dan kondisinya juga masih dinyatakan baik oleh dokter yang merawat,” jelasnya.

Meski begitu pihaknya tak bisa memastikan luka akibat apa yang dialami pasien itu, Pihaknya hanya mengindikasi jika kedua luka tersebut akibat luka tembak.

“Itu baru diperkirakan nggih, karena saat itu belum ada informasi lebih lanjut, karena tidak ada penanggungjawab dan tidak ada identitas pasien," jelasnya.

Baca juga: Oknum Polisi Jadi Eksekutor Pembunuhan Berencana Pegawai Dishub Makassar, Kompolnas: Beri Sanksi Tegas

Namun, yang menyulitkan pasien tersebut tidak membawa identitas diri, bahkan ada satu ponsel tetapi terkunci.

Sehingga pihak RS tidak bisa membuka dan mengabarkan pada keluarga.

"Pasien juga enggan bicara, entah karena memang tidak mau berbicara atau tidak bisa berbicara karena menahan sakit," aku dia.

Karena kesulitan mengurai identitas pasien, pihaknya lantas berkoordinasi dengan Polres Boyolali.

Petugas Polres Boyolali lantas datang untuk memastikan pasien tersebut.

"Kemudian sekitar pukul 20.30 keluarga pasien datang ke RS Hidayah," kata dia.

Baca juga: Oknum Polisi Jadi Eksekutor Pembunuhan Berencana Pegawai Dishub Makassar, Kompolnas: Beri Sanksi Tegas

Lalu ada persetujuan untuk merujuk pasien ke RS Dr Moewardi Solo guna mendapat penanganan lebih lanjut.

"Saat dirujuk dengan ambulans kami dan keluarga pasien, juga dengan pengawalan dari kepolisian. Kami tidak tahu dari Polresta Solo atau Polres Boyolali," papar Agung.

"Jadi selama dalam pantauan perawatan kami dari pukul 16.30 sampai 20.30 itu denyut jantung dan lainnya istilahnya semuanya dalam kondisi normal," tambah dia.

Agung mengaku hingga pasien dirujuk ke RS Dr Moewardi, pihaknya sama sekali tidak mengetahui identitas pasien.

Baca juga: Begini Barang Bukti Mobil yang Terkena Tembakan saat Penangkapan Anggota Polres Wonogiri dalam Kasus Pemerasan

“Kami hanya hanya memberikan rekomendasi untuk merujuk pasien, karena luka pada pasien harus dilakukan operasi,” pungkasnya.

Hingga akhirnya Rabu (20/4/2022) pukul 04.00 WIB, petugas berhasil menangkap tiga tersangka lainnya yang melarikan diri.

Mereka adalah RB (43) dan TWA (39), warga Solo dan juga ES (36) wraga Pati. Mereka ditangkap di daerah Kopeng, Kabupaten Semarang.

Sementara Bripda PS dan SNY (22) mendapatkan perawatan karena terkena luka tembak.

Kelima tersangka sudah melakukan aksinya di beberapa tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda, yakni di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Klaten, dan Kota Solo.

 

Warga Wonogiri, pernah aniaya pacar

Ilustrasi lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan).SHUTTERSTOCK/BORTN66 Ilustrasi lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan).
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, PS tinggal di wilayah Kelurahan Giritirto.

Di sekitar rumahnya, PS dikenal dengan sebutan D. Saat didatangi, pintu rumah D dalam keadaan tertutup rapat termasuk dengan gerbangnya.

Rumahnya cukup besar yang berada di pinggir jalan raya.

Ketua RT setempat, juga membenarkan bahwa D adalah salah satu warganya yang berprofesi sebagai anggota polisi.

Namun hingga Rabu (20/4/2022) siang Ketua RT belum mengetahui soal penembakan yang melibatkan salah seorang warganya itu.

Baca juga: Diduga Lakukan Pemerasan, Anggota Polres Wonogiri Ditembak Polisi Solo, Polda Jateng: Masih Diselidiki

"Yang jelas warga sini, kesehariannya saya kurang begitu mengetahuinya, sebab tugasnya tidak di kota, tugas dimana juga kurang tahu," kata dia, kepada TribunSolo.com.

Dia menuturkan, D tinggal di rumah tersebut bersama kedua orang tuanya. Namun ia memaklumi D jarang terlihat karena profesinya sebagai polisi.

"Belum berkeluarga sendiri dan jarang terlihat, mungkin karena kesibukannya," Ketua RT menambahkan.

Sejumlah tetangga yang tinggal berdekatan dengan rumah D pun juga enggan berkomentar. Mereka mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana keseharian D.

Sementara itu Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudussy mengatakan Bripda PS sudah beberapa kali menjalani sidang kode etik.

Baca juga: Bengkulu Disebut Kota dengan Indeks Pengalaman Pemerasan Pengguna Layanan Tertinggi, Pemkot Klarifikasi

Tercatat, Bripda PS pernah menganiaya pacarnya. Selain itu ia juga pernah bikin keonaran yang menyebabkan dua perguruan tinggi bentrok.

Selain itu Bripda PS juga pernah membubarkan latihan perguruan bela diri dengan pistol.

Terkait kasus pemerasan, polisi juga mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor, jaket jemper, helm, dompet, ponsel, satu unit mobil, sebuah senjata api rakitan, uang tunai Rp 830.000, plat nomor, bemper motor, dan kamera.

Para pelaku akan jerat dengan KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana), Pasal 368 atau 369 atau 335 atau 55 atau 56 atau UU Darurat nomor 12 tahun 1951,

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor : Ardi Priyatno Utomo), Tribun Solo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com