Masjid dibangun dengan kayu dengan luas 10 x 10 meter. Salah satu ciri khas bangunannya adalah masjid menggunakan gaba-gaba atau pelepah sagu serta rumbai sebagai atapnya.
Di bagian dalam, ada empat pilar yang merupakan pilar asli sejak masjid dibangun. Dindingnya terbuat dari papan dan batang daun sagu yang ditopang dengan 12 buah tiang.
Keunikan lainnya terdapat pada struktur bangunan yang terlihat miring dari samping. Kemiringan tersebut terlihat pada bagian kubah yang tidak simetris dengan bentuk masjid.
Baca juga: Ngabuburit di Masjid Agung Karawang, Masjid Tertua di Jawa
Bangunan masjid dibuat dari kayu tanpa menggunakan paku. Kondisi ini membuat bangunan masjid mudah dilepas pasang.
Di dalam masjid tersimpan musyaf Al Quran yang selesai ditulis pada tahun 1550. Al quran tersebut ditulis oleh Imam Muhammad Arikulapessy menggunakan tinta dari campuran getah pohon dan pena urat enau.
Konon musyaf Al Quran ini termasuk tertua di Indonesia.
Di dalam masjid juga menyimpan timbangan zakat fitrah yang terbuat dari kayu dengan pemberat dari kerang laut.
Timbangan tersebut dilengkapi dengan anak timbangan seberat 2,5 kilogram yang terbuat dari campuran batu dan kapur. Di masa lampau, satu anak timbangan sama dengan satu zakat. (Editor: Hilda B Alexander)
Sumber:
Kompas.com
duniamasjid.islamic-center.or.id
dispar.malukuprov.go.id