Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Wadas Pendukung Tambang Setujui Besaran Ganti Rugi Tanah, Rp 213.000 Per Meter

Kompas.com - 13/04/2022, 06:03 WIB
Bayu Apriliano,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com- Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purworejo, Jawa Tengah, kembali menggelar musyawarah penetapan dan besaran ganti kerugian atas tanah Desa Wadas yang dijadikan untuk material pembangunan Bendungan Bener.

Dalam musyawarah yang digelar di Balai Desa Cacaban Kidul, Kecamatan Bener, pada Selasa (12/4/2022), warga sepakat harga tanah dengan kisaran rata-rata Rp 213.000 per meter.

Sebelumnya acara serupa juga dilaksanakan pada Rabu (6/4/2022) yang lalu masih menemui jalan buntu.

Baca juga: Jadi Sasaran Vandalisme Penolak Tambang Wadas, Pagar Gedung DPRD Purworejo Bakal Dicat Ulang

Kepala BPN Purworejo yang juga sebagai Ketua Panitia Pengadaan Tanah, Andri Kristanto, saat ditemui usai musyawarah mengatakan, untuk musyawarah sebelumnya masyarakat belum sepakat terkait ganti kerugian tanam tumbuh.

Musyawarah sebelumnya gagal karena warga belum setuju soal tanaman kecil warga diklasifikasikan menjadi tanaman bibit.

"Sekarang kategorinya besar, kecil, sedang. Tidak ada kategori bibit. Harga tanaman kecil itu sesuai Perbup Rp 1 juta, kemarin kalau kategori bibit cuma Rp 100.000 sampai Rp 200.000, jauh sekali, naiknya signifikan. Untuk harga tanah sekitar Rp 213.000," ujarnya.

Selain persoalan klasifikasi, warga juga menanyakan nilai untuk tanaman kecil itu belum sesuai dengan Perbup.

Baca juga: Harga Ratusan Bidang Tanah Tambang Quarry di Wadas Selesai Dinilai, Pembayaran Ditarget Sebelum Lebaran

Kemudian masyarakat juga meminta untuk harga per tanaman itu diperinci sesuai dengan Perbup.

"Alhamdulillah hari ini pada Selasa tanggal 12 April 2022 kita sudah melaksanakan musyawarah, dan dari 164 bidang untuk tahap pertama, dengan jumlah 131 orang itu setuju semua," ungkap Andri.

Setelah dalam musyawarah semua warga menyetujui, akhirnya mereka menandatangani berita acara penetapan. 

BPN pun juga masih akan menggelar musyawarah yang sama untuk bidang lahan tahap kedua, yang rencama akan digelar pada Rabu (13/4/2022).

"Besok pagi kita juga masih akan menyelenggarakan musyawarah untuk tahap kedua, dengan jumlah 133 bidang dengan sekitar 105 orang. Kita berharap dengan pelaksanaan musyawarah hari ini dengan yang telah disetujui semua, untuk besok juga bisa sama," katanya.

Baca juga: Jadi Penceramah di Masjid UGM, Ganjar Bicara Masalah Wadas

Andri menbahkan, musyawarah itu hanya dilakukan khusus untuk Desa Wadas, sedangkan desa lain telah dimusyawarahkan di masing- masing desa setempat.

"Kita berharap untuk Desa Wadas ini sesuai rencana, seminggu sebelum lebaran sudah bisa dibayarkan," jelasnya.

Warga Desa Wadas, Wasis, mengatakan, telah setuju dengan harga ganti rugi tanah dan tanam tumbuh di atas tanah miliknya.

Tidak hanya dirinya, seluruh warga yang hadir juga telah menyetujuinya.

"Sudah setuju ya, karena sudah sesuai permintaan kita, acuannya Perbup itu. Sekarang juga sudah ada rincian harganya sesuai yang diminta warga, kemarin kan kita cuma tahu harga globalnya, rinciannya tidak tahu, sekarang sudah tahu," katanya.

Baca juga: Gempadewa Bantah Batalkan Dialog soal Wadas di UGM, Ganjar Belum Diundang

Dia berharap warga tidak hanya mendapat uang ganti rugi, tapi juga dilibatkan dalam pengerjaan penambangan.

"Harapannya ya karena sekarang tinggal eksekusi ya kita dilibatkan dalam pengerjaan, entah itu yang tukang atau sopir, apa pun sesuai kemampuan," harapnya.

Dia juga mengharapkan ganti rugi bisa dibayarkan sebelum Idul Fitri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Regional
Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Regional
Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Regional
Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com