PURWOREJO, KOMPAS.com- Dialog terbuka antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan warga Desa Wadas kontra tambang yang diinisiasi oleh Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) Batal.
Ternyata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belum diundang secara resmi untuk kegiatan tersebut.
Dialog rencananya digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada 29 Maret lalu.
Baca juga: Ganjar, Ridwan Kamil, hingga Anies Jadi Penceramah Shalat Tarawih di Masjid UGM
Namun belakangan diketahui Dialog Terbuka tersebut batal dilaksanakan karena berbagai hal.
Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Dwi Prasetya mengatakan, Gempadewa belum pernah berkomunikasi secara formal dan belum pernah mengeluarkan surat undangan debat terbuka secara resmi kepada Ganjar.
Surat perihal debat terbuka tertanggal 25 Maret 2022 dari Gempadewa kepada Ganjar Pranowo yang telah beredar itu belum final dan masih berupa rancangan.
"Surat tersebut juga belum dibubuhi tanda tangan ketua Gempadewa dan stempel resmi dari Gempadewa," kata Julian, saat dihubungi Senin (4/4/2022)
Julian menambahkan, Gempadewa memang berencana melakukan debat terbuka dengan Ganjar.
Baca juga: Kami Memerintahkan Ganjar Pranowo Menghentikan Penambangan di Desa Wadas
Namun rencana teknis debat terbuka ini masih berupa rancangan dan masih dalam tahap pendiskusian antara Gempadewa, tim ahli atau akademisi, dan tim pendamping Gempadewa.
Gempadewa secara organisasi juga belum menentukan waktu, tempat, dan topik yang akan dibahas dalam forum debat terbuka tersebut.
"Ganjar Pranowo sebagai pejabat publik terlalu berlebihan dalam merespons surat yang entah dari mana ia peroleh tanpa memastikan keabsahan surat tersebut. Sekali lagi, Gempadewa belum pernah mengeluarkan surat ajakan debat terbuka secara formal kepada Ganjar Pranowo," katanya.