LARANTUKA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli berjanji membiayai pendidikan anak-anak Katarina Kewa Kolin, warga Kelurahan Pohon Bao, Kecamatan Larantuka, Flores Timur.
Katarina merupakan satu dari enam calon pekerja yang diamankan aparat Kepolisian Pelabuhan Makassar, saat akan diberangkatkan ke Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (10/4/2022).
Baca juga: Calo yang Rekrut Pekerja Asal NTT Minta Perlindungan, BP2MI Flores Timur: Kami Tidak Bisa Apa-apa
Agustinus mengaku prihatin atas peristiwa yang dialami Katarina yang ditipu calo berinisial VL. Calo tersebut mengiming-imingi Katarina dan rekannya untuk bekerja ke Kuala Lumpur, Malaysia.
Oleh karena itu, Pemkab Flores Timur akan membiayai pendidikan buah hati Katarina yang hingga sekolah menengah atas (SMA).
“Ini sangat memprihatinkan. Saya pastikan biaya sekolah mereka baik SD, SMP dan SMA akan digratiskan. Itu urusan saya," ujar Agustinus saat dihubungi, Senin (11/4/2022).
Agustinus mengatakan, pihaknya sedang berupaya untuk memulangkan Katarina dan lima warganya dari Pelabuhan Makassar.
Ia juga meminta, masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri untuk lebih waspada terhadap para calo dengan iming-iming upah tinggi.
“Hati-hati bagi yang ingin kerja di luar. Perekrutnya orang kita sendiri yang menyusahkan. Ini tindak kejahatan perdagangan orang," pintanya.
Ia berharap, para calon pekerja menggunakan perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang legal sehingga tidak kesulitan di kemudian hari.
Sebelumnya, ATM, anak Katarina, melaporkan VL ke Polres Flores Timur pada Sabtu 9 April 2022.
ATM melaporkan ke polisi karena tidak terima dengan cara VL yang telah mengibuli ibunya.
ATM menceritakan, awalnya VL mengaku ibunya akan dipekerjakan di Jakarta. Nyatanya, sang ibu dan beberapa pekerja lain justru dibawa ke Kuala Lumpur, Malaysia.
“Di sini VL bilang mama kerja di Jakarta. Tapi, dalam perjalanan tiba-tiba mama bukan ke Jakarta tapi mau dibawa ke Kuala Lumpur. Padahal mama hanya bawa kartu vaksin dan KTP,” ucapnya.
Baca juga: 6 Pekerja Asal NTT yang Diduga Tertipu Calo Akan Segera Dipulangkan
Sebelum keberangkatan ibunya, ia juga sempat menandatangani dokumen persetujuan sebagai pengganti ayahnya.
"Karena bapak saya sudah meninggal, sebagai anak sulung pengganti bapak, saya yang tanda tangan surat persetujuan tersebut untuk ibu saya. Tapi, tidak ada dari perekrut mewakili PJTKI,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.