BENGKULU, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa di Bengkulu nyaris ricuh. Terlebih ketika anggota DPRD Provinsi Bengkulu tak kunjung menemui massa.
Namun aksi cepat diredam polisi dengan mengumandangkan shalawat Nabi Muhammad SAW. Perlahan, suhu massa menurun.
Tanda-tanda akan terjadi kerusuhan mulai tampak seusai adzan ashar. Saat itu mahasiswa mendesak anggota DPRD Provinsi Bengkulu menemui massa.
Baca juga: Modal Pinjam Almamater, 3 Pengemudi Ojek Online Menyusup Dalam Aksi Demo Mahasiswa di Palembang
Mahasiswa kemudian memberi batas waktu. Bila anggota dewan tak menemui, maka mahasiswa akan masuk ke kantor DPRD.
"Apabila dewan tidak menemui kita maka kita akan terobos penjagaan polisi," teriak Lani ketua BEM Universitas Bengkulu dalam orasinya, Senin (11/4/2022).
Perlahan ribuan massa merengsek maju mendekati dua unit mobil water canon. Suhu massa mulai memanas.
Pasukan Huru Hara (PHH) dan Brimob mulai berkemas. Gerak cepat polisi memajukan mobil khusus soundsistem lalu memutar salawat atas Nabi Muhammad SAW.
Spontan massa aksi melunak. Dorong-dorongan massa terhenti beberapa mahasiswa ikut bersalawat.
Baca juga: Demo Mahasiswa di Lebak Ricuh, Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Sekitar 10 menit bersalawat barulah 26 anggota DPRD Provinsi Bengkulu menemui mahasiswa.
Dalam aksinya, mahasiswa mengajukan 5 tuntutan. Pertama, menuntut Pemprov Bengkulu mencabut SK Gunernur Nomor 32A/BPKP/2020.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.